Kisah Kelam 60 Eks Pemain Sirkus Taman Safari, Tuntut Bongkar Identitas Asli dan Bunker Rahasia

Editor: Alza
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TAMAN SAFARI - Kasus eksploitasi anak yang melibatkan OCI dan Taman Safari Indonesia kini kembali mencuat setelah lebih dari dua dekade. Foto tangkap Layar Kompas Tv dalam diskusi bersama kuasa hukum Muhammad Soleh atau Cak Soleh dan pihak Taman Safari Barata Mardikoesno pada Sabtu (19/4/2025).

"Terus saya disetrumin badan saya badan.

Saya disetrum sampai ke dia nyodok-nyodok ke alat kemaluan saya," katanya, sambil meneteskan air mata.

Vivi melanjutkan, penyiksaan yang ia terima tidak berhenti di situ.

Ia lalu dipukuli hingga sempat dipasung selama dua minggu lamanya.

Singkat cerita, Vivi dilepas dan kembali menjadi pemain sirkus.

Vivi yang tidak tahan dengan kondisinya memutuskan kabur untuk kedua kalinya.

Ia meminta bantuan guru silatnya yang kebetulan juga bekerja di Taman Safari. 

Vivi kemudian dibawa ke Semarang dan menikah dengan guru silatnya.

Bantahan OCI dan TSI

Founder Oriental Circus Indonesia (OCI) sekaligus Komisaris TSI, Tony Sumampau, mengaku akan membawa kasus tuduhan dugaan praktik eksploitasi ke ranah hukum.

Pihaknya mengklaim tidak pernah melakukan praktik eksploitasi, perbudakan, dan penyiksaan terhadap para pemain sirkus di bawah naungan OCI. 

Ia menegaskan, proses latihan di sirkus memang memerlukan kedisiplinan tinggi yang kerap kali melibatkan tindakan tegas, tetapi ia menyebut hal tersebut wajar dalam dunia olahraga dan bukan bentuk kekerasan yang disengaja. 

"Betul, pendisiplinan itu kan dalam pelatihan ya, pasti ada. Saya harus akui. Cuma kalau sampai dipukul pakai besi, itu nggak mungkin," ujar Tony saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (17/4/2025). 

"Kalau mereka luka, justru nggak bisa tampil atraksi," ujarnya. 

"Kalau dibilang penyiksaan, ya itu membuat sensasi saja.

Halaman
1234

Berita Terkini