Komjen Marthinus Hukom menyebut Dewi termasuk dalam jajaran pimpinan di Golden Triangle, meskipun bukan yang tertinggi.
Sebab, selain membawahi ratusan kurir narkoba, Dewi juga terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaysia.
"Dewi ini sudah menjadi semacam pimpinan dari jaringan ini (Golden Triangle).
Tapi, saya yakin dia bukan pimpinan tertingginya," ujar Marthinus.
"Dia terhubung dengan sindikat Afrika yang beroperasi di Thailand dan semenanjung Malaya," imbuhnya.
Buron Interpol
BNN telah mengajukan Red Notice untuk nama Dewi Astutik kepada Interpol.
Dewi sudah menjadi buron sejak 2024.
Saat ini, BNN juga bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengejar keberadaan Dewi.
"Kami bekerja sama dengan BIN (Badan Intelijen Nasional) untuk mencari Dewi Astutik di Kamboja dan sekitarnya," kata Komjen Marthinus Hukom.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Otak Penyelundupan 2 Ton Sabu Dari Ponorogo, Dewi Astutik Dikenali di Desanya Tetapi Punya Nama Lain
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahmi Ramadhan, Surya.co.id/Pramita, Kompas.com)