"Diam aja, jadi kayak gitu aja, enggak yang terlalu gimana," ujar Fuji.
Belakangan, Fuji baru menyadari soal sikap tak baik wali kelas anaknya.
Kata Fuji, wali kelas putranya tersebut selalu abai dengan P.
"Kan anak saya waktu kelas 1 itu tipes dua kali. Yang satu kali itu sebulan lebih.
Mereka (guru dan teman sekelas) tidak ada yang menengok sama sekali."
"Kata saya (ke wali kelas), 'Ibu mah anak saya sakit sebulan aja enggak ada nengok, padahal rumah sakitnya dekat dengan sekolah'. Katanya banyak kegiatan."
"Tapi udah tahu anak saya dikucilkan, kenapa ini enggak jadi momen temannya disuruh jenguk.
Malahan temannya yang di kelas lain yang nengok, teman sekelas juga enggak," ungkap Fuji.
"Kata anak saya pas masuk lagi, 'Ditanyain enggak (setelah sakit dan sembuh)'. Katanya enggak ada."
"Kan biasanya kalau habis lama enggak masuk (ditanyain), teman-teman enggak nanyain.
Tapi yang nanya mah anak-anak dari teater," pungkasnya. (tribunjatim.com/tribun-medan)