“Masih terpikir sama ABK yang belum ketemu, mereka (ABK) saudara saya dan berharap mereka segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Hamzah mengatakan, setelah nanti selesai mendapatkan perawatan medis akan kembali ke Pulau Belitung, sembari menunggu kabar terkait enam ABK yang belum ditemukan.
“Lihat nanti gimana, tapi habis ini saya sama istri mau ke Belitung pascakejadian ini,” kata Hamzah.
Diakuinya sebelum melakukan aktivitas melaut, dia membawa semua dokumen kapal dan ketika kapal hancur semua dokumen ikut hilang.
“Lengkap semua dokumen kapal, tapi sekarang tidak ada lagi dan hilang saat kapal dihantam ombak hingga hancur,” ungkapnya.
Belum Ditemukan
Diketahui sebanyak 3 dari 9 orang nelayan KM Osela dikonfirmasi selamat dan telah dievakuasi.
Kapten kapal, Hamza dievakuasi Tim SAR Gabungan dari Pangkalpinang pada Senin (18/8/2025) sore.
Sedangkan dua ABK atas nama Rizki (22) dan Niko (30) diselamatkan kru TB PPKR 9 yang berlayar menuju Pelabuhan Kabil, Batam pada Selasa (19/8/2025) sore.
Mereka adalah korban tenggelamnya kapal nelayan KM Osela di Perairan Karang Mardalena, Utara Pulau Gelasa pada Jumat (15/8/2025) lalu.
Rabu (20/8/2025) kemarin memasuki hari ketiga pencarian, diketahui masih ada 6 ABK KM Osela yang belum ditemukan.
Mereka adalah, Yogi (20), Taufik (27), Salim (32), Mances (30), Abi Mayu (18) dan Jordi (25).
Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, pada pencarian hari ketiga itu dikerahkan sebanyak 109 personel Tim SAR Gabungan dengan 6 alut (peralatan utama).
Dengan total luas area pencarian 3.310 Nm⊃2; Tim SAR Gabungan akan berupaya semaksimal untuk menemukan 6 orang POB yang belum ditemukan.
“Dengan menggunakan pola pararel search pattern, terdapat 5 area pencarian dan 5 tim (SRU) yang akan melaksanakan pencarian di atas permukaan laut, selanjutnya ditambah dengan 1 tim yang akan melaksanakan pencarian melalui Udara,” kata Oka.
Lanjut dia, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan ke enam orang yang keberadaannya belum ditemukan ini.
(v1/u2)