POSBELITUNG.CO, BANGKA - Harga beras medium dan premium di pasaran terus mengalami kenaikan hampir sebulan terakhir.
Bahkan, harganya saat ini telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk wilayah Bangka Belitung (Babel).
Untuk wilayah Babel, HET beras medium ditetapkan sebesar Rp13.100 per kilogram.
Namun fakta di lapangan, di sejumlah ritel modern dan pasar tradisional di Kota Pangkalpinang harga beras medium berada di kisaran Rp13.500 per kilogram atau selisih Rp400 dari HET.
Sementara beras premium ditetapkan HET sebesar Rp15.400 per kilogram.
Namun, di pasaran dijual dengan kisaran Rp78.000 hingga Rp80.000 per kemasan 5 kilogram tergantung dengan merek beras atau kisaran Rp17.000 per kilogram.
Seperti harga beras cap SLYP Premium dijual dengan kisaran Rp78.000 hingga Rp80.000 per kemasan 5 Kg. Ini berarti selisih kisaran Rp1.600 dari HET.
“Iya, beras memang naik sekarang, sudah lama hampir satu bulan ini. Gak tahu juga kenapa, tapi kita ambil dari distributor memang sudah naik,” ujar Ita, pemilik toko sembako di Kota Pangkalpinang, kepada Bangka Pos Group, Senin (25/8/2025).
Kenaikan harga beras tersebut mulai dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal ini tentunya menambah beban masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja.
Seperti halnya Mia (35) warga Kota Pangkalpinang. Ia mengaku cukup resah dengan kenaikan harga beras saat ini.
“Beras mahal, tentunya ini nambah beban banget. Sekarang semua bahan pokok naik, beras yang jadi bahan pokok utama ini begitu terasa naiknya, belum lagi bumbu dapur semua juga naik,” keluhnya.
Dia berharap pemerintah bisa memberi solusi agar harga bahan pokok ini bisa turun dan normal.
“Kita berharap ada solusi agar beras dan bumbu dapur ini turun, karena ekonomi sekarang juga sulit,” ucapnya.
Senada diungkapkan Lilis, seorang ibu rumah tangga yang ditemui sedang berbelanja di Pasar Tradisional Airitam Pangkalpinang.
Ia mengatakan bahwa kenaikan harga beras cukup membebani pengeluaran rumah tangga.