Pos Belitung Hari Ini

Mak-mak Mengeluh Harga Beras Mahal, Beras Premium dan Medium Tembus HET

Editor: Novita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POS BELITUNG HARI INI - Pos Belitung Hari Ini edisi Selasa, 26 Agustus 2025, memuat headline berjudul Mak-mak Mengeluh Harga Beras Mahal.

Dengan kondisi tersebut, Bulog memastikan distribusi beras kepada masyarakat di Bangka Belitung tetap berjalan lancar dan tidak terjadi kekurangan pasokan.

8.500 Ton Beras SPHP

Sementara Perum Bulog Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) terus memperkuat perannya dalam menjaga stabilitas pangan di tengah kenaikan harga beras di pasaran. 

Hingga 21 Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan 8.500 ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Penyaluran ini dilakukan secara masif, menggandeng berbagai pihak seperti pemerintah daerah, TNI, dan Polri, dalam program Gerakan Pangan Murah yang kini sudah menjangkau sejumlah kabupaten/kota di Sumsel dan Babel.

“Hingga 21 Agustus 2025, kita sudah menyalurkan 8.500 ton beras SPHP. Penyaluran dilakukan bersama Pemda, TNI, dan Polri melalui Gerakan Pangan Murah,” ujar Rasiwan, Wakil Pemimpin Perum Bulog Sumsel Babel, di Palembang, Sabtu (23/8/2025).

Menurut Rasiwan, masyarakat kini bisa mendapatkan beras SPHP secara luas, mulai dari pengecer pasar rakyat, toko sembako di luar pasar, outlet pangan binaan pemerintah daerah, hingga ritel modern.

Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menjangkau konsumen secara langsung di tengah kenaikan harga beras premium dan medium saat ini.

“Kami ingin masyarakat tidak kesulitan mendapatkan beras. Saluran distribusi sudah diperluas, baik di pasar tradisional maupun ritel modern,” kata Rasiwan.

Salah satu kekhawatiran masyarakat dalam beberapa pekan terakhir adalah keterbatasan stok beras akibat cuaca ekstrem dan kenaikan harga. Namun, Bulog memastikan stok beras di gudang Sumsel dan Babel saat ini mencapai 103.000 ton—jumlah yang dianggap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam beberapa bulan ke depan.

“Kami pastikan masyarakat tidak perlu panik. Stok beras di gudang kami mencapai 103.000 ton. Jumlah ini sangat cukup untuk kebutuhan Sumsel dan Babel,” tegas Rasiwan.

Tak hanya fokus pada distribusi, Bulog Sumsel-Babel juga aktif menyerap hasil panen petani. Hingga saat ini, total serapan mencapai 181.000 ton gabah dan 25.000 ton beras dari petani di berbagai wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.

“Masih ada panen di beberapa kabupaten, dan kita tetap aktif menyerap. Harapannya, stok terus terjaga dan harga tetap stabil,” ujarnya.

Langkah ini juga menjadi bentuk dukungan langsung Bulog terhadap petani lokal agar hasil panen mereka terserap maksimal dan tidak merugi akibat fluktuasi pasar. 

Program Gerakan Pangan Murah yang digalakkan oleh Bulog dan instansi terkait sudah menyentuh sejumlah daerah seperti Prabumulih dan Muara Enim. Program ini memungkinkan masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang jauh di bawah harga pasar.

Kehadiran program ini diharapkan bisa menjadi “penyeimbang” harga pasar yang saat ini cukup tinggi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. 

(t2/t3/rri.co.id)

Berita Terkini