Loker Palsu Dapur MBG

Polres Belitung Terima Laporan Dugaan Penipuan Calon Relawan Dapur MBG, Pihak Terkait Akan Dipanggil

Jajaran Satreskrim Polres Belitung akan segera merespons laporan pengaduan dugaan penipuan rekrutmen relawan dapur umum program MBG.

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Novita
ChatGPT
ILUSTRASI - Ilustrasi dugaan penipuan rekrutmen relawan program makan bergizi gratis. Lebih dari seratus warga Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terindikasi menjadi korban penipuan berkedok perekrutan relawan dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Penyalur menolak karena merasa itu di luar kesepakatan awal. 

Belakangan, muncul lagi permintaan uang Rp50 ribu yang ongkos penanggung jawab mengurus pemberkasan di Jakarta dan Rp50 ribu untuk biaya seragam.

Agar calon relawan mau ikut, Rani menyebut agar hanya meminta Rp50 ribu untuk biaya seragam.

Hasilnya, sekitar 40 orang ikut membayar dan uang yang terkumpul dibawa penanggung jawab ke Jakarta.

Termasuk Rani yang kemudian ikut ke Jakarta untuk memastikan rencana pendirian dapur.

Puncak kecurigaan terjadi saat ia ikut berangkat ke Jakarta.

Bukan ke kantor resmi, melainkan hanya diajak ke sebuah warung nasi untuk menemui seseorang dari ormas.

Di sana, penanggung jawab meminta Rani menyetor uang Rp5 juta.

“Tidak ada bukti apa pun, makanya saya tidak mau menyerahkan uang itu. Bahkan saat ketemu (menyebut nama penanggung jawab), saya marah-marah, ada videonya ketika saya ketemu dia di apartemen yang saya sewa,” tegasnya.

Atas kejadian ini, Rani menghitung kerugian pribadi mencapai Rp5 juta. 

Ditambahkan tekanan mental pun tak kalah berat.

“Selama tiga bulan terakhir otak saya pening, stres. Padahal saya hanya perantara, tapi calon pekerja menagih ke saya,” katanya.

Dalam penjelasannya, ia menyebut ada tiga dapur di bawah kendali penanggung jawab.

Dua dapur lain memiliki sekitar 60 calon relawan, sementara dirinya menampung 100 orang.

Merasa ditipu, ia akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polres Belitung pada Sabtu (13/9/2025).

Apalagi, sejak persoalan ini ramai, penanggung jawab sulit dihubungi.

“Nomornya masih aktif, tapi pesan WhatsApp tidak dibalas, telepon juga tidak diangkat. Dia seperti lepas tangan,” tuturnya. 

(Posbelitung.co/Dede Suhendar) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved