Berita Belitung

Harga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi Sepanjang Oktober 2025

BPS Belitung secara resmi merilis Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m)

Penulis: Dede Suhendar | Editor: Kamri
dok. Posbelitung.co
ILUSTRASI INFLASI - Ilustrasi inflasi. BPS Belitung secara resmi merilis Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,78 pada Oktober 2025 lalu.  

Ringkasan Berita:
  • Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m).
  • Tiga komoditas utama penyumbang inflasi.
  • Stok daging ayam ras di Belitung memang tidak pernah bertambah.

 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - BPS Belitung secara resmi merilis Tanjungpandan mengalami inflasi sebesar 0,86 persen (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 107,78 pada Oktober 2025 lalu. 

Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yaitu 0,45 persen. 

Dari data tersebut, terdapat tiga komoditas utama penyumbang inflasi yaitu daging ayam ras dengan andil 0,67 persen, sawi hijau 0,10 persen dan cabai merah 0,08 persen. 

"Kalau kita melihat grafik month to month, komoditas daging ayam ras ini mengalami rekor inflasi tertinggi sepanjang 2025," ujar Kepala BPS Belitung Baiq Kurniawati dalam siaran rilis pada Senin (3/11/2025). 

Baca juga: Belitung Timur Gandeng 4 Kabupaten, BI Dukung Upaya Kendalikan Inflasi Pangan

Berdasarkan pemaparan, melonjaknya harga daging ayam ras pada Oktober 2025 disebabkan beberapa hal. 

Pertama, disinyalir pasokan bibit ayam (DOC) yang tidak mencukupi kebutuhan. 

Kondisi ini dipicu oleh proses breeding yang tidak normal, sejumlah indukan ayam dipaksakan afkir lebih cepat sehingga produksi DOC berkurang. 

Selain itu, permintaan sedikit meningkat oleh beberapa faktor, satu diantaranya program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Tapi, pada intinya stok di pasar berkurang yang menyebabkan harga melonjak hingga Rp50.000 sampai 55.000 perkilo. 

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung Destika Effenly mengakui kondisi tersebut. 

Menurutnya, stok daging ayam ras di Belitung memang tidak pernah bertambah, sedangkan permintaan terus meningkat. 

Selain MBG, dirinya mensinyalir pertambahan penduduk menjadi faktor lain, seperti pembukaan Batalyon Infantri. 

"Memang pasokan ayam kita stabil, sedangkan permintaan terus meningkat," ujarnya pada Selasa (4/11/2025). 

Ia menambahkan kondisi tersebut perlu segera disikapi secepat mungkin agar tidak berlanjut hingga beberapa bulan ke depan. 

Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. 

"Kondisi ini perlu strategi baru ke depannya agar inflasi ini bisa ditekan dan tidak berkelanjutan," katanya. 

(Posbelitung.co/Dede Suhendar) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved