Berita Belitung Timur
2 Kelompok Pengeluaran Ini Pendorong Utama Inflasi di Belitung Timur pada Oktober 2025
Inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
Ringkasan Berita:
- Inflasi year on year (y-on-y) pada Oktober 2025 di Belitung Timur sebesar 3,33 persen.
- Terjadi peningkatan harga di berbagai kelompok pengeluaran masyarakat.
- Terdapat dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi.
POSBELITUNG.CO – Terdapat dua kelompok pengeluaran yang dinilai menjadi pendorong utama inflasi di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Oktober 2025.
Dua kelompok pengeluaran itu adalah kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Belitung Timur mencatat inflasi year on year (y-on-y) pada Oktober 2025 sebesar 3,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,77.
Angka tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan harga di berbagai kelompok pengeluaran masyarakat.
Kepala BPS Belitung Timur, Dwi Widiyanto mengemukakan inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,82 persen.
Kemudian kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,89 persen.
“Kedua kelompok pengeluaran itu menjadi pendorong utama inflasi di Belitung Timur pada Oktober 2025.
Beberapa komoditas seperti daging ayam ras, cumi-cumi, dan emas perhiasan memberikan andil besar terhadap kenaikan harga,” ungkap Dwi pada Pelaksanaan Rilis Berita Resmi Statistika (BRS) perkembangan IHK bulan Oktober 2025, Senin (3/11/2025).
Baca juga: Kejurda Biliar Bangka Belitung 2025, Kontingen Belitung Timur Raih 3 Medali
Ada juga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mencatat inflasi sebesar 1,76 persen.
Diikuti penyediaan makanan dan minuman/restoran (1,39 persen), kesehatan (1,15 persen), perlengkapan dan pemeliharaan rumah tangga (0,66 persen), pakaian dan alas kaki (0,23 persen), serta transportasi (0,15 persen).
Sementara itu terdapat juga dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi atau penurunan indeks harga, yakni pendidikan sebesar 15,51 persen, serta informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,06 persen.
Adapun kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya tidak mengalami perubahan harga.
BPS mencatat kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi sepanjang tahun berjalan dengan andil sebesar 1,76 persen.
Komoditas yang paling dominan memengaruhi inflasi kumulatif adalah emas perhiasan, cumi-cumi, dan beras.
Secara month to month (m-to-m), inflasi Belitung Timur pada Oktober 2025 tercatat 1,08 persen.
Sedangkan secara year to date (y-to-d), yakni kumulatif sejak Januari hingga Oktober 2025, mencapai 2,27 persen.
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, BPS mencatat inflasi m-to-m tertinggi terjadi di Belitung Timur (1,08 persen).
Kemudian Tanjungpandan (0,86 persen), Bangka Barat (0,49 persen), dan Pangkalpinang (0,08 persen).
Dwi mengatakan laju inflasi y-to-d ini menunjukkan tekanan harga yang cukup terkendali dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Ia menegaskan secara umum, inflasi masih tergolong moderat.
Hanya saja, ia menyatakan perlu tetap mewaspadai lantaran menjelang akhir tahun biasanya terjadi peningkatan permintaan.
Terutama permintaan pada komoditas bahan pangan.
(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)
| Kejurda Biliar Bangka Belitung 2025, Kontingen Belitung Timur Raih 3 Medali |
|
|---|
| Kisah Erna Kunondo Wanita Pertama Menjadi Sekda Belitung Timur |
|
|---|
| Belitung Timur Gandeng 4 Kabupaten, BI Dukung Upaya Kendalikan Inflasi Pangan |
|
|---|
| Jembatan Aik Ruak Dibangun Desember 2025, Ini Respon Camat Simpang Renggianga |
|
|---|
| Jembatan Permanen Air Ruak di Belitung Timur Bakal Dibangun Desember 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.