Berita Bangka Belitung

Dinkes Bangka Selatan Waspadai Kasus ISPA saat Musim Hujan

Perubahan cuaca ekstrem tahun ini memperbesar risiko peningkatan kasus ISPA dibandingkan bulan biasanya.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Kamri
Tribunnews
PENYAKIT ISPA - Ilustrasi penyakit ISPA. Pemkab Bangka Selatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) saat memasuki puncak musim hujan. 

Hingga Minggu ke 45 tahun 2025, total kasus ISPA mencapai 5.458 kasus di Bangka Selatan. 

Angka ini menunjukkan tingginya sirkulasi penyakit pernapasan di tengah masyarakat.

Dari delapan kecamatan yang ada, Kecamatan Toboali menjadi wilayah dengan angka laporan tertinggi.

Selain mencakup wilayah penduduk terbanyak di Bangka Selatan, Toboali juga memiliki tingkat mobilitas masyarakat yang relatif tinggi, sehingga potensi penularan lebih besar.

Data tersebut menjadi indikator penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat layanan kesehatan primer.

Dalam pemeriksaan awal, edukasi kesehatan, serta penanganan gejala pada anak.

Pemerintah daerah terus memantau perkembangan kasus setiap pekan dan menyiapkan strategi penanganan di level puskesmas.

Meski situasi masih terkendali, kesiapsiagaan tetap diperlukan.

“Mengingat intensitas hujan masih diprediksi berlangsung dalam beberapa bulan ke depan,” ujarnya.

Slamet mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap gejala awal ISPA yang pada umumnya dimulai dari batuk, pilek, dan demam.

Gejala yang terlihat ringan ini sering diabaikan, padahal jika tidak ditangani dapat berkembang menjadi kondisi lebih serius.

Terutama pada balita.

Selain itu, ia menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan. 

Bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga untuk mencegah penularan dalam keluarga dan lingkungan sekitar.

Di tengah situasi cuaca lembap berkepanjangan, masyarakat diharapkan menjaga daya tahan tubuh melalui berbagai upaya sederhana.

Seperti mengonsumsi makanan bergizi, suplemen dan vitamin jika diperlukan.

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh, berolahraga secara teratur serta membersihkan lingkungan rumah.

“Upaya pencegahan adalah langkah terbaik untuk menekan kasus ISPA sebelum menjadi masalah kesehatan yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Slamet Wahidin. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved