Berita Bangka Belitung
Kisah Sukses John Geluti Olahan Laut di Bangka Belitung, Kini Menembus Pasar Sydney Australia
Delapan tahun bergelut sebagai pelaku industri kecil menengah di Bangka Belitung, John merasakan betul pasang surut.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Kamri
Ringkasan Berita:
- 200 kilogram olahan laut milik IKM Duo Ayu Sehati diekspor ke Sidney Australia.
- John mengakui proses menuju ekspor olahan laut ini butuh perjuangan panjang.
POSBELITUNG.CO – Kisah sukses John, pemilik IKM Duo Ayu Sehati yang bergelut pada bidang olahan laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini layak menjadi inspirasi.
Perjuangannya tak kenal lelah.
Delapan tahun bergelut sebagai pelaku industri kecil menengah di Bangka Belitung, John merasakan betul pasang surut.
Mulai tantangan sepi pembeli pasca Lebaran hingga perjuangan mendapatkan izin ekspor.
Tapi kini, John memetik hasil jerih payahnya itu.
Produk usahanya saat ini telah berhasil menembus pasar internasional.
Senin, 17 November 2025 menjadi momen bersejarah baginya.
Sebuah langkah besar dilakukannya terhadap produk olahan lautnya itu.
Perjuangannya akhirnya terbayar setelah produk olahan laut racikannya resmi dikirim ke Sydney, Australia pada Senin kemarin.
Pada ekspor perdananya ini, John mengirim sebanyak 200 kilogram olahan laut ke Negeri Kangguru itu.
John mengungkapkan proses menuju momen bersejarah itu dimulai saat dia mengikuti Expo Kementerian Perdagangan beberapa waktu lalu di Jakarta.
Pameran itu menghadirkan banyak pengunjung dari luar negeri.
Termasuk calon pembeli yang kemudian membuka peluang ekspor hasil olahan lautnya.
"Dari negosiasi di pameran itu disepakati bahwa kami bisa melakukan ekspor.
Yang lebih beruntung lagi, pembelinya langsung dari pihak supermarket di Sydney.
Jadi rantai pasok lebih pendek," ungkap John saat ditemui Senin (17/11/2025).
Pengiriman pertama ini memang masih bersifat uji coba.
Namun respons pasar ini harus diapresiasi.
Ia mulai menargetkan pengiriman berikutnya.
Pengiriman tidak hanya melalui jalur udara, tapi juga via laut.
Ini agar kapasitas pengiriman bisa lebih besar.
IKM Sehati milik John selama ini memproduksi aneka olahan laut khas Bangka Belitung.
Ada kericu, getas, hingga kemplang.
Produk oleh-oleh yang akrab di lidah masyarakat Bangka Belitung.
Salah satu produk paling laris adalah getas.
Harga getas kemasan kecil Rp2.000 biasa dipasarkan di warung-warung.
John kini menyadari pola konsumsi lokal fluktuatif.
Momen Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, permintaan biasanya membludak.
Terkadang produksi kewalahan.
Namun selepas Lebaran, penjualan justru anjlok drastis.
"Itu PR besar bagi UMKM di Bangka Belitung.
Makanya kami tidak boleh hanya bergantung pada pasar lokal.
Kita harus mencari pasar di luar," ujarnya.
Kini, peluang ekspor ke Australia telah terbuka.
Ekspor ke luar negeri ini menjadi pintu dalam memperkuat portofolio usaha.
"Kalau Australia bisa menerima, pasti negara lain juga bisa.
Ini jadi pengalaman dan portofolio berharga untuk melangkah lebih jauh," kata John.
Perizinan Harus Lengkap
John mengakui proses menuju ekspor olahan laut ini butuh perjuangan panjang.
Bukan hanya produksi, tapi juga urusan legalitas.
"Secara perizinan, semuanya harus lengkap.
Mulai dari halal, PIRT, izin edar hingga sertifikat asap.
Itu wajib," tegas John.
Tak kalah penting adalah kemampuan komunikasi.
Proses negosiasi dengan buyer butuh kejelasan dan sikap solutif.
Dua hal ini sangat menentukan.
"Buyer pasti tanya soal izin.
Kita harus bisa jelaskan secara baik.
Komunikasi itu kunci.
Jangan memblokir pembicaraan, tapi selalu hadirkan solusi.
Kalau ada yang belum tahu, kami cari tahu.
Buat mereka merasa terbantu," ungkap John.
John juga membagikan tips bagi IKM lain,
Kuncinya cukup singkat, tapi maknanya dalam.
"Jangan pernah berhenti.
Terus berjalan," Jawab John singkat.
Bagi John, keberhasilan hari ini adalah hasil dari konsistensi dan ketekunan.
IKM Sehati tidak berbeda dari IKM lain.
Yang membedakan hanyalah kemauan untuk terus belajar.
Tidak menyerah meski permintaan pasar naik turun.
Ekspor perdana olahan laut milik John ke Sydney sebanyak 200 kilogram diakuinya memang kecil.
Tapi, jumlah itu penuh makna.
"Ini trial pertama.
Jumlahnya tidak banyak, tapi nilainya besar bagi kami," kata John.
John pun kini menatap jauh ke depan.
Ia berharap pengalaman ini menjadi pintu gerbang untuk pasar yang lebih luas.
Suksesnya menembus Sidney ini sekaligus menjadi inspirasi bagi pelaku IKM lain di Bangka Belitung.
"Kalau kita tekun, belajar dan siap berubah, peluang itu selalu ada," tutupnya sambil tersenyum.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Besar Realisasi Dana Desa di Bangka Barat, 2026 Mengalami Pengurangan Rp 100 juta per Desa |
|
|---|
| Distribusi BBM di Pulau Bangka Sesuai Kuota, Suplai Pertalite November Naik 13 Persen |
|
|---|
| Pemprov Bangka Belitung Kaji Persediaan dan Kebutuhan BBM, Gubernur: Kalau Kurang Kita Minta |
|
|---|
| Bangka Tani Mart Launching Hari Ini, Menyediakan Berbagai Kebutuhan Pertanian |
|
|---|
| Dinkes Bangka Selatan Waspadai Kasus ISPA saat Musim Hujan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.