Berita Belitung Timur

Volume Sampah di Belitung Timur Capai 9.899 Ton hingga Oktober 2025, Sampah Organik Mendominasi

Ia menyebut bahwa sampah organik masih menjadi penyumbang terbesar dari keseluruhan timbunan sampah di daerah itu.

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
ANGKUT SAMPAH - Petugas kebersihan mengangkut sampah menggunakan truk pengangkut sampah di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (18/11/2025). Volume sampah di Kabupaten Belitung Timur, sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat mencapai 9.899 ton. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Volume sampah di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sejak Januari hingga Oktober 2025 tercatat mencapai 9.899 ton. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Belitung Timur (DLH Beltim), Novis Ezuar, mengatakan setiap harinya, rata-rata 30 ton sampah diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang, Kecamatan Damar.

Ia menyebut bahwa sampah organik masih menjadi penyumbang terbesar dari keseluruhan timbunan sampah di daerah itu.

“Kalau di Belitung Timur ini setiap bulannya relatif tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Karena memang jumlah penduduk kita tergolong sedikit dan kotanya kecil. Terus untuk sampah yang paling mendominasi ada sampah organik, seperti limbah dapur rumah tangga yaitu sisa makanan,” jelas Novis, Selasa (18/11/2025).

Untuk mendukung layanan kebersihan, DLH Beltim saat ini mengoperasikan 14 armada pengangkut sampah

Armada tersebut terdiri dari 3 unit motor viar roda tiga, 4 unit arm roll truck, dan 7 unit dump truck.

“Setiap hari armada ini berjalan sesuai rute pengangkutan yang melayani empat kecamatan di Belitung Timur, yaitu Kelapa Kampit, Manggar, Gantung, dan Damar,” jelasnya.

Novis mengajak warga Belitung Timur untuk mulai melakukan langkah-langkah sederhana dari rumah masing-masing.

Kesadaran memilah sampah, lanjutnya, menjadi kunci penting dalam mengurangi beban TPA yang setiap hari harus menampung puluhan ton sampah

“Kalau dari rumah sudah dipilah, organik dipisah dengan anorganik, itu sangat membantu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memanfaatkan wadah yang dapat digunakan kembali. 

Selain itu, sampah organik seperti sisa makanan diharapkan bisa diolah menjadi kompos sehingga tidak seluruhnya berakhir di tempat pembuangan.

“Kami berharap masyarakat ikut menjaga kebersihan lingkungan, seperti sering memilah sampah,tidak membuang sampah sembarangan dan berbelanja kalau bisa bawa tas belanja dari rumah. Pengelolaan sampah tidak hanya tugas pemerintah. Peran masyarakat sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan mencegah TPA semakin penuh,” tutur Novis.

 (Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved