Berita Belitung Timur
Bangka Belitung Relatif Aman dari Bencana, Tim Penyusun KRB: Jangan Jadi Alasan untuk Abai
Meski demikian, kondisi “relatif aman” itu bukan alasan untuk tidak melakukan kajian risiko bencana secara komprehensif.
Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
Ringkasan Berita:
- Berdasarkan dokumen KRB tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdapat tiga jenis ancaman yang paling dominan, yaitu banjir, rob, dan kebakaran hutan.
- Bencana berskala besar seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, atau longsor masif, relatif tidak menjadi ancaman utama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
- Meski demikian, kondisi “relatif aman” itu bukan alasan untuk tidak melakukan kajian risiko bencana secara komprehensif.
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Ketua Tim Penyusun Kajian Risiko Bencana (KRB) dari Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, Agung Setianto, memberikan penjelasan tentang kondisi kebencanaan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Agung menyampaikan bahwa berdasarkan dokumen KRB tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdapat tiga jenis ancaman yang paling dominan, yaitu banjir, rob, dan kebakaran hutan.
"Secara umum, dokumen yang sudah ada di tingkat provinsi menunjukkan bahwa banjir, rob, dan kebakaran hutan, menjadi bencana yang paling banyak terjadi. Untuk bencana seperti gempa dan longsor memang ada, tapi tidak sebesar daerah-daerah di Jawa," jelas Agung kepada awak media seusai kegiatan Sosialisasi dan Inventarisasi Penyusunan KRB Kabupaten Belitung Timur, Jumat (21/11/2025).
Ia menambahkan, bahwa bencana berskala besar seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, atau longsor masif, relatif tidak menjadi ancaman utama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Meski demikian, kondisi “relatif aman” itu bukan alasan untuk tidak melakukan kajian risiko bencana secara komprehensif.
"Kalau kita bandingkan dengan tempat-tempat lain, secara relatif Bangka Belitung memang aman. Namun aman bukan berarti bebas bencana," tegas Agung.
Menurutnya, bencana tidak selalu bersumber dari fenomena alam semata.
Aktivitas manusia juga dapat memicu terjadinya bencana, seperti banjir akibat perubahan tata guna lahan atau pengelolaan lingkungan yang kurang baik.
"Aman itu jangan menjadi alasan untuk abai. Tidak ada daerah yang benar-benar bebas bencana. Sebagian bencana juga bisa diakibatkan perilaku manusia sendiri, misalnya banjir. Hal itu perlu dipahami melalui dokumen Kajian Risiko Bencana," jelasnya.
Agung menegaskan bahwa dokumen KRB menjadi dasar penting bagi pemerintah daerah dalam menentukan arah pembangunan.
Dengan adanya KRB yang akurat dan berbasis data, pemerintah dapat menetapkan kebijakan yang lebih tepat, seperti penataan ruang, identifikasi kawasan rawan, hingga rencana mitigasi yang sesuai karakteristik wilayah.
"Dokumen KRB harus menjadi pedoman utama agar pembangunan yang dilakukan benar-benar memperhatikan aspek keselamatan dan keberlanjutan," imbuhnnya.
(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)
Kajian Risiko Bencana
Kabupaten Belitung Timur
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Universitas Gadjah Mada
banjir rob
| Sosialisasi Penyusunan Kajian Risiko Bencana 2025–2030, Belitung Timur Masuk Kategori Risiko Tinggi |
|
|---|
| Kejari Belitung Timur Gelar Coffee Morning, Perkuat Kebersamaan dengan Insan Media |
|
|---|
| Telur di Gerakan Pangan Murah Manggar Belitung Timur Diserbu, Selisih Harga Bikin Warga Tertarik |
|
|---|
| Warga Manggar Ini Sambut Gerakan Pangan Murah, Siska: Kalau Bisa Rutin |
|
|---|
| 3.000 Butir Telur Ayam BUMDes Sedulang Jaya Laris Manis di Gerakan Pangan Murah Belitung Timur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20251121-Ketua-Tim-Penyusun-KRB-dari-Universitas-Gadjah-Mada-Agung-Setianto.jpg)