Israel Serang Qatar

Trump Geram Qatar Diserang Israel, Netanyahu Tutup Kuping, Apakah Hubungan As-Tel Viv Retak?

Trump mengaku telah berusaha memberi peringatan kepada Doha melalui utusannya, tapi terlambat.

Editor: Kamri
Facebook The White House/Tangkap layar YouTube Al Jazeera English/Tribunnews
ISRAEL SERANG QATAR - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) saat foto di Gedung Putih. Tangkap layar YouTube Al Jazeera English dampak serangan Israel ke Qatar pada Rabu, 9 September 2025 waktu setempat. 

Israel mengklaim serangan itu untuk melemahkan struktur politik Hamas di luar negeri.

Pemerintah Israel menuduh Hamas terus menggunakan Doha sebagai pusat strategi dan diplomasi, termasuk negosiasi pembebasan sandera.

Oleh karenanya serangan ini dipandang bukan sekadar opsi, melainkan langkah vital untuk mencegah serangan lebih lanjut terhadap warga Israel.

Baca juga: Qatar Diserang Rudal Israel, Putra Tokoh Hamas Tewas, Ini Reaksi Doha dan Putra Mahkota Arab Saudi

Serangan ke Doha dinilai Israel sebagai pesan kekuatan, baik untuk Hamas maupun Iran.

Melalui operasi militer lintas batas ini, Israel ingin menunjukkan bahwa mereka mampu menyerang musuh di mana pun berada.

Bahkan di wilayah yang menjadi sekutu dekat Amerika Serikat.

Alasan Israel nekat menutup kuping dari teguran Trump ini juga karena negara zionis ini yakin dukungan Amerika Serikat tidak akan goyah.

Washington telah selama puluhan tahun menjadi sekutu strategis terdekat Israel di Timur Tengah, dengan bantuan militer bernilai miliaran dolar setiap tahun.

Dukungan itu membuat Tel Aviv percaya bahwa teguran Trump tidak akan berujung pada hilangnya perlindungan politik maupun militer dari AS.

Dengan kombinasi faktor keamanan, dukungan sekutu, pesan militer, politik dalam negeri, hingga kalkulasi diplomatik, Israel merasa cukup kuat untuk menolak tekanan bahkan dari sekutu terdekatnya sendiri.

Sikap ini sekaligus menegaskan bahwa dalam isu Hamas, Tel Aviv hanya mengutamakan kepentingannya sendiri, meski harus berhadapan dengan kemarahan Washington.

PM Qatar Siap Balas Israel

Merespons serangan brutal Israel yang menargetkan ibu kota Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani menegaskan negaranya akan membalas serangan pasukan Netanyahu.

Dalam konferensi pers resmi, Al-Thani menyebut serangan itu sebagai “terorisme negara” dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Qatar.

“Negara Qatar berkomitmen untuk bertindak tegas terhadap apa pun yang menargetkan wilayahnya dan akan berhak untuk membalas serta mengambil semua tindakan yang diperlukan,” kata Al-Thani.

Menurut laporan Al Jazeera, 12 rudal yang ditembakkan Israel menghantam sebuah kompleks perumahan di wilayah padat penduduk.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved