Ini Alasan Prof Ferry Latuhihin Sebut Dana MBG Cukup Rp5 Triliun, Bukan Rp335 T Per Tahun

Pernyataan Prof Ferry itu disampaikan saat berbincang dengan akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali di kanal YouTube @rhenald.kasali

Editor: Alza
Channel YouTube Rhenald Kasali
MBG BOROS - Pengamat ekonomi dan analis pasar modal Prof Ferry Latuhihin mengungkapkan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo sebenarnya hanya membutuhkan dana sekitar Rp 5 triliun pertahun dan bukan sampai Rp 335 triliun, seperti yang dianggarkan pemerintah. 

DI mana, kata Ferry, masyarakat middle yang jumlahnya sekitar 3 juta di tahun 2019, terus berkurang.

"Pelan-pelan dipiting selama 5 tahun tinggal 1,2 juta dan mungkin saya kira juga tahun ini akan habis.

Kita lihat juga bagaimana ramainya pinjol, kita lihat juga bagaimana omsetnya pegadaian naik luar biasa.

Artinya kan, itu semua indikator, bahwa ekonomi kita tidak baik-baik loh," kata Ferry.

Namun katanya pemerintah tetap melakukan pemborosan yang sangat dahsyat.

"Itu kan sangat luar biasa dan akibatnya apa, kita lihat lagi budget defisit sudah mulai dinaikkan dari 2,48 persen ke 2,68 persen. 

Kita lihat kemarin rupiah kena hit luar biasa ya terhadap dolar," paparnya.

Jika ini dibiarkan terus, kata Ferry, ia meramalkan Indonesia akan terjadi resesi ekonomi di tahun depan.

"Nah, oleh karena itu, maaf saja saya ramalkan Q3 (kuartal ke 3) tahun depan 2026 bisa negative growth loh.

Yang artinya kayak Thailand, bisa recession (resesi ekonomi)," kata Ferry.

Seperti diketahui pemerintahan Prabowo menargetkan program MBG menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Namun menurut Ferry MBG ini sasarannya tidak sebesar itu.

Tetapi sekitar 28 juta orang yang memang kekurangan gizi. Jumlah itupun dari seluruh umur.

"Sehingga kalau mau benar-benar fokus barangkali hanya separuhnya yang anak sekolah dan dia juga mempersoalkan hal seperti itu," ujar Rhenald.

Menurut Rhenald, seperti pesan Presiden, program MBG jangan dipolitisasi.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved