Bengis dan Kejam, 5 Warga Keroyok Mahasiswa yang Istirahat di Masjid Sibolga Hingga Tewas

Seorang mahasiswa berinisial Arjuna Tamaraya (21), tewas dikeroyok saat hendak tidur di Masjid Agung Sibolga

Editor: Alza
Istimewa
PEMBUNUHAN DI MASJID - Wakil Ketua DPRD Sibolga, H. Muhammad Jamil Zeb Tumori, tampak sedih saat memberi keterangan kepada wartawan terkait tewasnya Arjuna Tamaraya akibat pengeroyokan di Masjid Agung Sibolga, Jumat (31/10/2025).  

POSBELITUNG.CO - Seorang mahasiswa berinisial Arjuna Tamaraya (21), tewas dikeroyok saat hendak tidur di Masjid Agung Sibolga, Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 03.00. 

Saat itu, korban hendak beristirahat setelah melakukan perjalanan.

Sebagai musafir, biasanya memang memilih masjid untuk beristirahat.

Ada lima orang pelaku yang mengeroyok korban di Masjid Agung Sibolga.

Korban adalah warga Kelurahan Kalangan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Ia tewas dikeroyok sejumlah pemuda pada Sabtu (1/11/2025) dini hari di depan Masjid Agung Sibolga.

Ia dinyatakan meninggal setelah sempat dilarikan warga ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sibolga, Sabtu (1/11/2025) pukul 06.00 WIB.

Dari rekaman CCTV, korban usai dianiaya sempat diseret pelaku keluar masjid.

Ia kemudian ditemukan warga tergeletak dengan kondisi luka robek di bagian pelipis wajah di halaman Masjid Agung Sibolga, Kelurahan Pasar Belakang, Kota Sibolga.

Pimpinan DPRD Sibolga Jamil Zeb Tumori membagikan rekaman CCTV tewasnya AR seusai dianiaya lima pelaku di Masjid Agung Sibolga.

Meski sempat mendapatkan penanganan insentif di RSUD Sibolga, nyawa pemuda itu tak tertolong.

Keluarga Tuntut Keadilan

Sementara itu, pihak keluarga, Rida Chaniago memohon kepada Polres Sibolga dan Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori untuk membantu mengusut kasus ini sampai tuntas. 

"Perihal anak kemanakan kami yang telah dikeroyok. Mohon bantuannya, mereka telah mengambil nyawa anak kami di tangan mereka yang tidak punya prikemanusiaan," ujarnya.

Keluarga korban juga meminta Polres Sibolga untuk segera ditindak.

"Kami menuntut keadilan untuk almarhum anak kami. Semoga dengan kejadian ini ada pelajaran berharga kepada para penganiaya yang tidak punya prikemanusiaan itu," ucap Rida.

Respons DPRD Sibolga                                                                                        

Wakil Ketua DPRD Sibolga, Jamil Zeb Tumori menilai kasus pengeroyokan tersebut merupakan kejadian yang menyayat hati yang dilakukan sekelompok generasi muda di Kota Sibolga.

"Ironisnya mereka melakukan pengeroyokan dan penganiayaan kepada orang yang singgah di rumah Allah. Apalagi korban diseret hingga keluar halaman masjid," ujarnya.

Ketua Golkar Sibolga itu menekankan, Pemerintah Kota dan DPRD Sibolga serta semua pihak harus punya tekad untuk bisa mengamankan kota Sibolga dari tindakan kriminal.

Ia juga menyarankan kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri sebelum Polisi melakukan tindakan terukur.

"Polisi agar melakukan tindakan penangkapan kepada para tersangka. Apapun alasannya, tindakan kriminal, tidak boleh di Kota Sibolga

Apapun alasannya, rumah Allah adalah tempat ternyaman bagi umat manusia di atas bumi," katanya.

Pelaku Ditangkap

Kasi Humas Polres Sibolga, AKP Suyatno yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dengan lokasi TKP di depan Masjid Agung Kota Sibolga.

"Dari beberapa tersangka yang melakukan pengeroyokan, tiga di antaranya telah ditahan Polres Sibolga," ujarnya.                                                                                         

Sementara itu, KBO Reskrim Sibolga, Ipda Seftian mengatakan, kini pihaknya juga tengah mempersiapkan keperluan otopsi sesuai permintaan keluarga guna melengkapi kepentingan penyelidikan.

"Ini kita lagi di rumah sakit di kamar jenazah, mau kita lakukan otopsi. Nanti kita kasih kabar selanjutnya," ucapnya.

Kronologi Kejadian

Peristiwa bermula saat korban Arjuna Tamaraya hendak beristirahat di area Masjid Agung Sibolga untuk menunggu waktu subuh tiba.

Tiba-tiba seorang pelaku berinisial ZP Alias A (57), melarang korban untuk tidur di area dalam masjid.

Beberapa saat kemudian, ZP melihat korban tetap beristirahat di dalam masjid.

Merasa tersinggung, ZP lantas memanggil empat temannya, termasuk pelaku berinisial HB Alias K (46) dan SS Alias J (40).

Para pelaku lantas memukul dan menyeret tubuh korban keluar.

Dalam keadaan tak berdaya, kepala korban terbentur di anak tangga masjid.

Keberingasan para pelaku tak berhenti di sana.

Tubuh korban pun diinjak dan dilempar menggunakan buah kelapa.

"Korban dipijak dan dilempar menggunakan buah kelapa oleh salah satu pelaku hingga mengalami luka parah di bagian kepala," kata Kasat Reskrim Polres Sibolga AKP Rustam Silaban dilansir dari Tribunmedan.com, Minggu (2/11/2025).

Setelah itu, para pelaku membiarkan begitu saja tubuh korban di tepi jalan dan beberapa jam kemudian tubuhnya ditemukan orang yang melintas.

(Tribun-medan.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved