Puslabfor Polri Pastikan Bahan Peledak di SMAN 72 Jakarta Berdaya Rendah

Bahan peledak yang digunakan siswa terduga pelaku di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berdaya rendah.

Editor: Alza
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
LOKASI LEDAKAN - Suasana tempat kejadian perkara (TKP) ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang. 

Ringkasan Berita:
  • Olah TKP ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara dilakukan Puslabfor Polri
  • Residu bahan peledak berdaya rendah
  • Karakteristik bahannya sama antara lokasi ledakan dan rumah pelaku. 
  • Sebanyak 96 korban telah dievakuasi ke rumah sakit.

POSBELITUNG.CO - Bahan peledak yang digunakan siswa terduga pelaku di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara berdaya rendah.

Residu di lokasi ledakan sama dengan yang ditemukan di rumah terduga pelaku.

Hal itu diungkap Kepala Bidang Balistik dan Material Forensik (Kabid Balmetfor) Puslabfor Bareskrim Polri, Kombes Ari Kurniawan.

Dia menyampaikan hasil pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) dalam insiden ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara.

Diketahui terduga pelaku dalam ledakan ini ialah anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) yang merakit bom seorang diri.

Pemeriksaan TKP dilakukan di tiga titik.

TKP 1 di area masjid sekolah, TKP 2 di samping bank sampah, serta rumah terduga pelaku yang masih berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH).

“Dari hasil olah TKP yang kami lakukan, baik di TKP 1, TKP 2, maupun di rumah ABH ditemukan adanya residu bahan peledak dengan kekuatan rendah atau low explosive,” jelas Ari saat konferensi pers penanganan kasus ledakan SMAN 72 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Pihaknya kemudian melakukam analisis terhadap bahan dari bom yang belum meledak.

Hasilnya menunjukkan karakteristik yang sama yaitu termasuk kategori daya ledak rendah. 

“Antara bahan yang ditemukan di lokasi ledakan dan di rumah ABH menunjukkan kesesuaian,” tambahnya.

Kombes Ari menerangkan, seluruh temuan tersebut akan dirangkum dan diserahkan kepada penyidik untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Hasil ini akan kami simpulkan dan kami serahkan kepada penyidik untuk menjadi bahan pendalaman,” ujarnya.

Diketahui insiden ledakan terjadi di SMA 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025) siang.

Atas ledakan itu sejumlah korban dievakuasi ke beberapa rumah sakit.

Total korban akibat peristiwa ledakan tersebut sebanyak 96 orang. 

Di mana sebanyak 68 orang telah diperbolehkan pulang, sedangkan 28 lainnya masih dirawat.

Rinciannya, 13 orang dirawat di RS Islam Cempaka Putih, 1 orang di RS Polri Kramat Jati, dan 14 orang di RS Yarsi. (tribunnews.com)
 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved