AKBP Basuki Ngaku Antar Dwinanda Dosen Untag Semarang ke Rumah Sakit, Besoknya Meninggal
Inilah sosok AKBP Basuki alias B, yang terseret kasus kematian dosen muda Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35).
Ringkasan Berita:
- AKBP Basuki alias B di pusaran tewasnya dosen muda Dwinanda Linchia Levi
- Dwinanda mengajar Universitas 17 Agustus 1945 (Untag)
- Dia ditemukan tewas di hotel atau disebut kos-hotel (kostel)
- AKBP Basuki pertama kali menemukan DLL tewas di kamar hotel pada Senin (17/11/2025)
POSBELITUNG.CO - Inilah sosok AKBP Basuki alias B, yang terseret kasus kematian dosen muda Dwinanda Linchia Levi alias DLL (35).
Dwinanda mengajar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) semarang.
Dia ditemukan tewas di hotel atau disebut kos-hotel (kostel).
AKBP Basuki alias B membantah hubungan asmara dirinya dengan korban.
Dia adalah orang pertama kali menemukan DLL tewas di kamar hotel pada Senin (17/11/2025).
AKBP Basuki mengaku mendampingi DLL karena kondisi kesehatan korban menurun sejak sehari sebelumnya.
Dia menyebut DLL memiliki riwayat tekanan darah tinggi dan kadar gula yang naik turun, bahkan sempat muntah-muntah pada Minggu sore.
Ia pun mengaku sempat mengantarkan korban ke rumah sakit.
"Saya antar ke rumah sakit dulu. Terakhir saya lihat, dia masih pakai kaus biru kuning dan celana training,” kata AKBP Basuki melansir dari Tribunnewsbogor.com, Rabu (19/11/2025).
AKBP Basuki menegaskan tidak ada hubungan asmara dengan korban.
Ia pun mengaku terkejut ketika menemukan DLL tergeletak tanpa busana keesokan hari.
Ia hanya mengenal korban karena rasa simpati sejak orang tua DLL meninggal, bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor.
"Saya sudah tua. Tidak ada hubungan seperti yang orang pikirkan,” katanya.
AKBP Basuki merupakan saksi yang pertama kali menemukan DLL tewas dalam kamar kos-hotel (kostel) Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin (17/11/2025) sekira pukul 05.30.
Diketahui, AKBP Basuki bertugas di Direktorat Samapta Polda Jawa Tengah bagian Pengendalian Massa (Dalmas).
Kehadiran AKBP Basuki di lokasi menimbulkan tanda tanya besar soal misteri kematian dosen hukum pidana tersebut.
Tiwi, salah satu kerabat korban mengungkapkan jika korban dan saksi AKBP berinisial B ternyata satu kartu keluarga (KK)
Fakta ini diketahui keluarga korban selepas kematian DLL.
"Iya korban satu KK dengan saksi pertama (AKBP B), katanya sebagai saudara. Kecurigaan ini muncul ketika adik saya menanyakan alamat korban dengan saksi pertama kok sama, ternyata mereka satu KK, korban dimasukkan ke KK sebagai saudara," kata Tiwi.
Tiwi mengaku, kaget atas hubungan antar korban dan saksi pertama.
Sejauh yang ia tahu, korban tak pernah menceritakan sosok polisi tersebut dalam keluarganya.
"Kami baru tahu tadi siang (Selasa, 18 November 2025), hubungan korban dan saksi pertama infonya agar korban bisa pindah KTP Semarang maka masuk KK-nya saksi pertama," bebernya.
Tiwi mengungkap, korban sudah merantau bekerja di Kota Semarang sekitar empat tahun terakhir.
Korban yang merupakan warga asli Purwokerto merantau ke kota Semarang selepas ayah dan ibunya meninggal dunia.
"Korban masih sendiri (lajang), ia kuliah hingga jadi dosen tetap di Untag belum lama sekitar 2021 atau 2022," kata kerabat korban, Tiwi saat dihubungi Tribun, Selasa (18/11/2025).
Namun, keluarga korban juga bertanya-tanya mengapa polisi tersebut tak muncul di rumah sakit ketika jenazah korban hendak dilakukan autopsi.
"Kalau namanya saudara harusnya hadir karena sebagai saudara harusnya hadir, tapi sampai sore dia (polisi) itu tidak datang," terangnya.
Selama di Semarang, korban sebenarnya tidak tinggal di kos-hotel tersebut.
Korban memiliki kamar kos sendiri yang lokasinya memang tak jauh dari kostel tempat korban ditemukan meninggal dunia.
"Ya kabarnya korban sering keluar masuk kostel itu akhir-akhir ini," paparnya.
Autopsi Penyebab Kematian Korban
Sementara, kepolisian mengungkap dugaan kematian dosen muda di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Untag) berinisial DLL (35) disebabkan karena sakit.
Hal itu berdasarkan catatan medis korban yang berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang dua hari berturut-turut sebelum meninggal dunia.
"Penyebab kematian korban diduga karena sakit."
"Sebab, dua hari berturut (15-16 November) korban berobat ke rumah sakit Tlogorejo Semarang," ucap AKP Nasoir.
Informasi yang dihimpun Tribun Jateng, korban telah menempati kostel tersebut sejak dua tahun terakhir.
Kematian korban diketahui pertama kali oleh seorang polisi berinisial B berpangkat AKBP.
Penyebab sakit itu diperkuat dengan hasil rekam medis terakhir korban di rumah sakit tersebut tercatat tensi darahnya sekitar 190 milimeter air raksa dan gula darah 600 miligram per desiliter.
Korban hanya menjalani rawat jalan selepas memeriksakan ke dokter.
"Jadi diduga korban meninggal dunia karena sakit. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya.
Saksi AKBP B melaporkan kejadian penemuan mayat tersebut ke resepsionis hotel.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena membenarkan, ada anggota polisi di lokasi kejadian yang menemukan pertama kali korban.
"Kami ambil keterangan polisi ini untuk mengetahui peristiwa kejadian ini," ujarnya kepada Tribun.
Namun, Andika belum mengetahui hubungan antara polisi tersebut dengan korban.
Pihaknya sementara ini hanya meminta keterangannya sembari mengumpulkan sejumlah bukti-bukti lain terutama rekaman kamera CCTV hotel.
Terkait kondisi korban, lanjut Andika, hasil pemeriksaan visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Akan tetapi pihaknya melakukan autopsi (bedah mayat) terhadap tubuh korban supaya mengetahui penyebab pasti kematian korban.
"Kami lakukan autopsi sedang berproses.
Tujuannya agar memastikan kematian korban terutama kepada keluarga korban," ujarnya.
Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi telanjang dengan tergeletak di lantai samping tempat tidur.
Kenapa Ada Seorang oknum polisi
Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan mengatakan korban berinisial D (35) ditemukan tewas oleh oknum polisi di tempat kejadian perkara (TKP).
"Kematian ini adalah sesuatu yang tidak wajar sebab ditemukan tewas ketika pukul 05.30 WIB atau sekitar pagi-pagi dan kenapa ada seorang oknum polisi yang merupakan saksi kunci kebetulan ada ditempat kejadian perkara," ungkap Jensen saat dikonfirmasi, Selasa (18/11/2025) malam, dikutip Kompas.com
Jensen menyebut, korban merupakan perempuan mengajar di Untag sebagai dosen hukum pidana.
Korban disebut ditemukan dalam kondisi tanpa busana oleh saksi utama seorang anggota Polri bernama B (56), berpangkat AKBP yang menjabat sebagai Kasubdit Dalmas Ditsamapta Polda Jateng.
"Oknum polisi ini yang mengabarkan kematian korban ke resepsionis hotel, Polsek Gajahmungkur dan tim Inafis Polrestabes Semarang," lanjutnya.
Perwira Polisi yang Sempat Diceritakan Korban Dicurigai
Jensen menilai kematian korban masih patut dicurigai mengingat keberadaan oknum polisi di lokasi kejadian.
Terlebih, sebelum korban meninggal dunia pernah menceritakan sosok polisi ini.
Kendati menjunjung asas praduga tak bersalah, tapi oknum polisi itu disebut dekat dengan korban.
"Sempat cerita, karena korban tahu saya aktivis yang sering demo. Korban bilang ‘ibu punya teman polisi, dia kasubdit pengendalian masa. Jangan-jangan kalian sering ketemu pas demo, soalnya kan demo itu pasti urusannya berkaitan dengan urusan pengendalian massa’,” ujarnya mengikuti perkataan korban.
Untuk itu para alumni mendorong agar kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kematian dosennya.
Dia berharap proses penanganan kasus diungkap secara transparan.
"Kami ikatan alumni Untag mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," harapnya.
Sebelumnya seorang dosen perguruan tinggi di Kota Semarang ditemukan meninggal tak wajar di sebuah hotel di Jalan Telaga Bodas Raya, Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Senin (17/11/2025).
Penemuan jenazah dalam kondisi tak berbusana, berlumuran darah di beberapa bagian tubuh, hingga informasi kematian yang disampaikan terlambat menambah panjang daftar pertanyaan yang belum terjawab.
Keluarga DLL mengaku terpukul sekaligus curiga ketika mengetahui bagaimana korban ditemukan. (tribun-medan.com)
| AKBP B Diamankan Polda Jawa Tengah Imbas Kematian Dosen Untag Semarang di Kamar Hotel |
|
|---|
| Misteri Kematian Dosen Cantik Untag Semarang Tanpa Busana di Hotel, Sosok AKBP B Disorot |
|
|---|
| Misteri Hubungan Kematian Dosen di Semarang dan AKBP B, Korban Ditemukan Tanpa Busana di Hotel |
|
|---|
| 4 Tahun Lebih Muda, Rully Suami Boiyen Lulusan S3 UGM Jadi Dosen di Politeknik Sahid Jakarta |
|
|---|
| Kisah Ayup, Baru Seminggu di Pesantren Pilih Kabur Karena Rindu Orang Tua |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/20240714_Ilustrasi-oknum-polisi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.