Video

Budi Arie Diduga Cari Perlindungan Hukum dan Posisi Strategis di Kabinet

Keinginan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, untuk masuk Partai Gerindra mendapat penolakan dari sejumlah kader di berbagai daerah.

Penulis: Ilham Pratama | Editor: Alza

Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut penolakan kader sebagai dinamika politik yang lumrah dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Namun ia menegaskan bahwa sampai saat ini belum ada pembahasan resmi di internal partai mengenai wacana tersebut.

Dari sisi PSI, Ketua Harian Ahmad Ali menyatakan bahwa PSI tidak pernah menawarkan keanggotaan kepada Budi Arie.

Ali menyoroti perubahan sikap Budi Arie terhadap Jokowi, sehingga PSI tidak melihat alasan untuk menerimanya.

Pengamat politik Adi Prayitno menyebut penolakan dari dua partai besar itu menunjukkan bahwa kekuatan politik Projo tidak lagi dianggap signifikan.

Menurutnya, langkah Budi Arie yang sering berpindah arah politik kini justru berbalik menjadi “karma” berupa penolakan.

Isu mengenai niat Budi Arie gabung Gerindra bermula ketika ia meminta izin kepada anggota Projo dalam Kongres III Projo di Jakarta.

Ia menegaskan bahwa relawan telah menyerahkan keputusan berpartai sepenuhnya kepada dirinya.

Budi juga menolak anggapan bahwa dirinya ikut-ikutan mendukung Prabowo, karena menurutnya Projo sudah lebih dulu menyatakan dukungan sejak awal.

Ringkasan Berita:

  1. Keinginan Budi Arie bergabung ke Partai Gerindra mendapat banyak penolakan dari sejumlah kader daerah Gerindra dan juga PSI.
  2. Para kader Gerindra menilai Budi Arie ingin menjadikan partai sebagai "tameng politik" dan mencari posisi strategis di pemerintahan Prabowo.
  3. Budi Arie menegaskan ia tidak mempermasalahkan penolakan itu dan menyebut itu adalah hak setiap kader Gerindra.
  4. Ia menyebut alasannya terang-terangan ingin masuk Gerindra adalah untuk menjawab pertanyaan Presiden Prabowo saat Kongres PSI.
  5. Budi Arie membantah tudingan bahwa dirinya mencari perlindungan hukum, terutama terkait kasus judi online di Kominfo.
  6. Sejumlah DPC Gerindra Pematangsiantar, Makassar, dan Semarang menolak secara terbuka karena menilai langkah Budi Arie bersifat pragmatis dan berpotensi mengganggu soliditas internal.
  7. PSI juga secara tegas menutup pintu untuk Budi Arie, dengan alasan ia bukan lagi relawan Jokowi dan tidak pernah ditawari masuk ke PSI.
  8. Pengamat politik Adi Prayitno menyebut langkah politik Budi Arie sebagai “durhaka politik” dan menyimpulkan bahwa Projo tidak terlalu penting di mata partai besar.
  9. Adi menilai penolakan dari Gerindra dan PSI menjadi bukti bahwa kekuatan politik Projo dan jaringan Budi Arie tidak menarik secara elektoral.
  10. Isu Budi Arie ingin masuk Gerindra muncul saat Kongres Projo, ketika ia meminta izin kepada relawan untuk bergabung, sambil menegaskan Projo sejak awal mendukung Prabowo.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Budi Arie Dicurigai Ingin Dapat Tameng Hukum dan Posisi Penting di Kabinet Prabowo

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved