PDAM Harapkan Penghapusan Hutang dari Pemerintah Pusat
Saat ini PDAM Belitung Timur (Beltim) tidak memiliki utang apapun baik berupa pinjaman dari pemerintah pusat ataupun pinjaman luar negeri.
Penulis: Dedi Qurniawan |
MANGGAR, POS BELITUNG - Saat ini PDAM Belitung Timur (Beltim) tidak memiliki utang apapun baik berupa pinjaman dari pemerintah pusat ataupun pinjaman luar negeri.
Demikian dikatakan Penjabat Sementara (Pjs) Direktur PDAM Beltim Yuzar kepada Pos Belitung, Rabu (13/1).
Yuzar menjelaskan, sejarah PDAM Beltim adalah sebagai pecahan dari PDAM Belitung.
Menurut sepengetahuan dia, saat masih bersama dulu, PDAM memang memiliki hutang luar negeri sekitar Rp 3 miliar.
Hutang itu menjadi tanggungan PDAM Belitung setelah PDAM Beltim berdiri sendiri.
"Utang itu waktu masih bergabung dengan Tanjungpandan. Semenjak dipisahkan, utang itu tidak ada lagi dan menjadi tanggungjawab PDAM Belitung. Itu di luar utang terkait operasional yang jumlahnya relatif kecil," kata Yuzar.
Sebagaimana diberitakan Tribunnews.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan akan adanya rencana penghapusan utang perusahaan daerah air minum (PDAM) sebesar Rp 3,2 triliun.
Ini dilakukan agar PDAM bekerja cepat dalam menyediakan air minum bersih dan sehat bagi warga.
Sebanyak 114 PDAM dinyatakan masih berutang kepada pemerintah pusat, dan lima di antaranya berutang lebih dari Rp100 miliar.
Direktur Eksekutif Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) Subekti mengatakan, utang sebesar Rp 3,2 triliun tersebut merupakan akumulasi utang sejak 1989 sampai 2000-an.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mendapatkan tugas spesial dari Presiden Joko Widodo dalam membenahi tatanan PDAM agar kualitas air yang dikelolanya menjadi lebih baik.
"Saya dapat spesial mission, Pak Jokowi minta beresin PDAM karena ini menyangkut air rakyat," kata Rizal saat menyambangi kantor Tribunnews.com, Jakarta, Kamis (7/1) lalu.
Menurut Yuzar, adanya rencana pengahapusan utang oleh pemerintah pusat merupakan harapan PDAM.
Pasalnya ini menjadi harapan seluruh PDAM yang tergabung dalam Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi).
Menurutnya, permasalahan PDAM sehingga tidak bisa berkembang karena terlilit utang dengan bunga pinjaman terlalu tinggi.
"Inilah yang menyebabkan PDAM sulit berkembang. Kami menyambut baik rencana itu untuk PDAM berkembang," katanya. (m3)
