Ahok Dampingi Jokowi Letakkan Batu Pertama Kereta Cepat

Peletakan batu pertama dilakukan di KM 95 Walini, Bandung Barat, Jawa Barat.

Tribunnews/HO/Setpres/Rusman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan groundbreaking pembangunan moda transportasi massal, Light Rail Transit (LRT), di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015). Pembangunan LRT dilakukan secara bertahap, dengan total panjang 83,6 kilometer yang terdiri dari tiga lintas pelayanan. Pembangunan oleh PT Adhi Karya, karena telah ada persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun dan oleh publik senilai Rp 1,3 triliun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

POSBELITUNG.COM, JAKARTA -- Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan mendampingi Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama (ground breaking) proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

Pria yang akrab disapa Ahok dijadwalkan menghadiri "Grounbreaking Proyek Kereta Cepat Kerjasama Indonesia - Tiongkok serta Pembangunan Sentra Ekonomi Koridor Jakarta - Bandung oleh Presiden Joko Widodo" pada pukul 09.00.

Peletakan batu pertama dilakukan di KM 95 Walini, Bandung Barat, Jawa Barat.

Sementara itu, beberapa agenda Ahok pada hari ini, diwakili oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat.

Satu di antaranya mewakili Ahok menerima DPRD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perihal Raperda tentang moda transportasi tradisional.

Pada pekan lalu, diketahui Ahok sempat ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Pertemuannya dengan Jokowi demi membahas proyek kereta cepat.

Pembangunan kereta cepat dan Mass Rapid Transit, kata Ahok, lebih diprioritaskan dibandingkan Light Rail Transit.

Untuk itu pembangunan LRT akan ditunda, dan akan lebih mendahulukan pembangunan kereta cepat dan MRT.

"Jadi yang diutamakan kereta cepat dan MRT, LRT yang ngalah," ujar Ahok beberapa hari lalu.

Kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh China bersama konsorsium BUMN dengan mekanisme bussiness to bussiness. Dalam proyek ini, tidak ada aliran dana APBN maupun jaminan dari pemerintah Indonesia.

Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai dari Halim (Jakarta) sampai ke Gedebage atau Tegaluar (Bandung).

Dari stasiun di Bandung, akses menuju pusat kota akan diintegrasikan menggunakan Light Rapid Transit (LRT) yang melayani perjalanan sampai ke Bandung Raya.

Proyek ini ditargetkan selesai akhir 2018 dan mulai beroperasi semester pertama 2019. Total investasinya mencapai 5,5 miliar dollar AS.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved