Terlibat Kecelakaan dengan Oknum Polisi, Dukun Kampong Ini Berpulang
Seorang dukun kampong menghembuskan nafas terakhirnya setelah terlibat kecelakaan dengan oknum polisi.
SIJUK, POS BELITUNG - Lantunan ayat suci Alquran, Surat Yaasin terdengar dari dalam kediaman pasangan Yusri (50) dan Seniwati (47), RT 14/5 Desa Ai Seru, Kecamatan Sijuk, Jumat (11/3), bakda magrib.
Itu adalah rumah putri sulung Saham (70), dukun kampong desa setempat yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) tak jauh dari Monumen Perjuangan Rakyat Aik Seruk.
Anak-anak dan keluarga besar, berkumpul membacakan tahlil guna mengirim doa untuk almarhum.
Kakek Saham, begitu biasa disapa, menghembuskan napas setelah sempat dilarikan ke RSUD dr Marsidi Judono pascakecelakaan, Kamis (10/3).
Peristiwa itu melibatkan seorang anggota Polres Belitung, Bripka Ardiansyah, sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca: Ini Penghasilan Sheila Marcia Usai Tinggalkan Profesi Artis
Seniwati menuturkan, ayahnya meninggal sekitar pukul 09.00. Ia tidak begitu mengetahui kronologis kejadian yang merenggut nyawa orangtuanya.
"Kami tidak tahu jelasnya, karena ketika kami datang sudah pada tergeletak di jalan. Kakek itu kalau pagi antar cucu sekolah, anak adik saya yang bungsu. Beliau naik motor," ucap Seniwati didampingi suami Yusri dan adik-adiknya kepada Pos Belitung, Jumat (11/3).
Yusri menambahkan sehari-hari mertuanya tinggal seorang diri di rumahnya yang berada sekitar 100 meter belakang Pustu Air Seru. Setiap pagi, aktivitasnya mengantar cucu yang duduk di kelas VI SD ke sekolah.
Akses menuju rumah adik iparnya yang juga tak jauh dari kediamannya melalui Jalan Sijuk lalu belok di pertigaan.
Baca: Belasan Kondom dan Puluhan CD Ditemukan di Kafe Saat Razia
"Jadi ketika hendak berbelok ke kanan (dari arah Tanjungpandan), dari arah berlawanan ada pengendara motor yang anggota polisi itu. Persisnya apakah tabrakan atau seperti apa, kami tidak tahu," ujarnya.
Seniwati dan keluarga besarnya mengaku telah mengikhlaskan kejadian tersebut. Pihaknya juga sudah bertemu dengan Bripka Ardiansyah. Ia berharap tidak saling mencari siapa pihak yang benar ataupun salah, karena sudah merupakan musibah.
"Mau bagaimana lagi, bapak sudah tiada, jadi kami mohon doanya saja," katanya.
