Menebak Gagasan Feminisme Film AADC 2

Sambutan dari publik tentu sudah jauh berbeda saat ini dibandingkan seri pertama film ini waktu tayang perdana di tahun 2002.

TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Para pemain film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2 saat menggelar konferensi pers di The Hall Senayan City, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016). Film ini mengangkat kembali kisah percintaan antara Rangga dan Cinta dan mengulang kesuksesan AADC 1. Tribunnews/Jeprima 

Pembicaraan serius antara Rangga dan Cinta di sebuah café (tepatnya ada di menit 01:18), Rangga dengan (seperti biasa) cool dan percaya diri berkata kepada Cinta, “Apa yang saya lakukan ke kamu (Cinta) itu gak adil."

Cinta pun langsung menimpali sebongkah pengakuan dosa Rangga (mungkin karena kejengkelan yang sudah berada di titik paling kulminatif), pernyataan yang dilontarkan Cinta sudah sangat siap, “Rangga, yang kamu lakukan ke saya itu jahat."

Pernyataan “politik” Cinta ke Rangga ini bisa tersimpulkan, apakah Cinta menyatakan dari tidak adil ke jahat adalah sebentuk sikap bahwa Cinta adalah sosok yang-menurut De Beauvoir-lemah, tidak rasional dan bergantung kepada keputusan orang lain (dalam hal ini penantian beberapa purnama ke Rangga).

Ataukah Cinta menimpali tuduhan jahat ke Rangga, ingin menunjukkan bahwa perempuan sebagai subyek dominan, yang artinya keputusan Cinta mengatakan Rangga itu penjahat berasal dari keinginan pribadinya sebagai subjek yang otonom, Cinta tidak lagi mempertimbangkan curhatan-curhatan keempat sahabatnya.

Baiklah, namanya juga menebak, ide dari tulisan ini kemungkinan bersambung dan akan diperbaiki setelah tanggal 28 April 2016, penayangan perdana Ada Apa Dengan Cinta 2.

Tapi kalau tulisan ini tak berlanjut berarti saya tidak ke bioskop dan menunggu film ini tayang di stasiun televisi swasta saja.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved