Ahok Pernah Tertawakan BPK saat Salah Mengaudit LKPD Belitung Timur

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengakui kesalahan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP)

TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 

POSBELITUNG.COM, MANGGAR - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengakui kesalahan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) Keuangan Pemerintah Daerah atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) 2014 yang sebelumnya diberi opini tidak wajar.

Pengakuan khilaf BPK ini disampaikan Rosalin, wakil penanggungjawab yang juga pengendali teknis BPK RI Perwakilan Prov Babel kepada Bupati Belitung Timur (Beltim) Basuri T Purnama, Wakil Bupati Beltim Zarkani, Ketua DPRD Beltim Tom Haryono, Inspektur Beltim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Beltim di ruang rapat Bupati Beltim, Senin (8/6/2015).

BACA: Kami Menolak, Setop Pembangunan Rumah Ibadah Tarekat Naqsyabandiyah Belitung

“Kedatangan kami untuk menukar LHP yang menjadi kewajiban kami ketika terjadi kesalahan. Terus terang, kesalahan itu telah kami lakukan atas LHP dibuku 2 dan 3. Kesalahan itu ada pada narasi atau kata-kata. Inilah yang dianggap krusial oleh pihak kantor (BPK) sehingga mengutus kami secara langsung. Kesalahan itu ada pada pencetakan laporan hasil pemeriksaaan. Kami akan menukar LHP-nya,” ujar Rosalin.

Mendengar hal itu, Bupati Beltim Basuri mempertanyakan alasan terjadinya kesalahan tersebut.

“Kami siap menerima apapun, namun kita ingin ada standar yang sama. Kalaupun laporan jelek, kita terima tapi kenapa bisa terjadi kesalahan oleh pihak BPK RI Prov Babel dan siapa yang bertanggungjawab atas kesalahan itu? kalau sudah begini, apa ada unsur ketidaksukaan atau ada unsur politik,” tanya Basuri.

BACA: Warga Ibul Demo Tolak Pembangunan Rumah Ibadah Tarekat Naqsyabandiyah di DPRD Belitung

Rosalin menanggapi bahwa kesalahan tersebut adalah bentuk ketidaksengajaan pihaknya.

“Ini kesalahan berjenjang dari atas sampai kebawah dan tidak profesional dalam arti memang ada kesalahan dalam pencetakan dan kami terburu-buru saat itu karena harus mengejar laporan dalam 2 hari. Saya rasa ini khilafnya yang tidak disadari teman-teman yang mengubahnya. Kami tidak akan mengelak, ya maaf salah karena ribetnya resume itu. Kalau unsur politis, 100 persen tidak ada, tidak ada keinginnan untuk menjatuhkan Beltim,” ungkap Rosalin.

Dalam pertemuan tersebut Ketua DPRD Beltim, Tom Haryono mengatakan bahwa pihak legeslatif tidak mencampuri perihal tersebut, namun pihaknya mengingatkan BPK RI perwakilan Babel untuk bekerja lebih hati-hati.

BACA: Jaksa Panggil Pejabat Desa Belitung Soal Pengelolaan Anggaran Desa

“Pihak DPRD Beltim tidak campur terlalu jauh karena kami masih mempelajari dan membahasnya. BPK kan lembaga untuk mengawasi keuangan negara, jadi apapun opininya dampaknya luarbiasa, buk. Jadi ketelitian sangatlah penting, namun kenapa faktanya sekarang antara buku 1 dan buku 2 dan 3 isinya berbeda, ini ada apa atau apa adanya? Ini tahun politik, bu,” kata Tom.

Sebagaimana diketahui bahwa BPK RI Perwakilan Babel telah menerbitkan laporan hasil pemeriksaan keuangan atas laporan keuangan Pemkab Beltim yang memuat opini tidak wajar.

Ahok Tertawa

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan berbagai keanehan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam mengaudit laporan keuangan pemerintah daerah.

Kali ini terkait pemberian rapor kepada Belitung Timur yang dipimpin oleh adiknya, Basuri Tjahaja Purnama.

"Nih ya, yang lebih lucu lagi, contohnya adik saya di Kabupaten Belitung Timur, lebih aneh lagi tuh. Dia sudah dikasih buku dapat opini WDP (wajar dengan pengecualian) di paripurna atas laporan keuangan tahun 2014," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (8/7/2015).

"Saya enggak tahu ada unsur politik atau enggak. Begitu ada Pilkada serentak, mungkin ada oknum main saya enggak tahu juga. Eh, ada oknum BPK yang bilang buku yang dikasih ke adik saya salah cetak. Terus langsung jadi dapat Disclaimer Belitung Timur sekarang. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa menyindir.

Basuki mengungkapkan, hal itu terjadi tahun ini atas laporan keuangan tahun anggaran 2014 lalu. Berdasarkan laporan sang adik, salahnya opini yang diberikan BPK ini sudah ditindaklanjuti ke Inspektorat BPK.

"Tapi sampai sekarang enggak ditanggapi juga tuh sama BPK. Jadi maksud saya, ini ada apa, BPK?" tanya Basuki.

Pemprov DKI pun selama dua tahun berturut-turut ini mendapat opini WDP atas laporan keuangan tahun anggaran 2013 dan 2014. Opini ini menurun dari pemerintah Fauzi Bowo yang mendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan tahun 2012.

Mengaku Khilaf

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Babel mengaku khilaf telah salah memberikan opini pada laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) tahun anggaran 2014, yang saat ini dipimpin adik Ahok, Basuri Tjahaja Purnama.

Bahkan untuk meralat kesalahannya, BPK Perwakilan Babel, mengirim Rosalin Boru Angin, wakil penanggungjawab yang juga pengendali teknis BPK RI Perwakilan Babel menemui Bupati Belitung Timur (Beltim) Basuri T Purnama, Wakil Bupati Beltim Zarkani, Ketua DPRD Beltim Tom Haryono, Inspektur Beltim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Beltim di ruang rapat Bupati Beltim, Senin (8/6/2015).

Kepala Inspektorat Beltim, Rodny L Tobing usai pertemuan menjelaskan kedatangan tim auditor BPK RI perwakilan Babel ke Beltim ini untuk mengklarifikasi terhadap pembuatan opini tidak wajar LHP laporan keuangan Pemkab Beltim tersebut.

Buku kesatu dari tiga buku yang dikeluarkan oleh BPK RI, menyatakan opini tidak wajar (TW). Buku dua dan tiga menyatakan wajar dengan pengecualian (WDP). Kedatangan tim auditor BPK RI itu ingin mengganti seluruh buku tersebut dengan opini TW.

"Kami tetap tidak terima itu. Mereka juga datang ke sini tidak secara tertulis. Hanya ngomong via telepon saja. Makanya ketika mereka mau mengklarifikasi itu, kami tidak terima," kata Rodny.

Ia menjelaskan BPK RI Perwakilan Babel menawarkan klarifikasi di bawah tangan karena tidak melakukan sesuai dengan prosedur yang benar.

"Kami terima sebenarnya dengan opini yang diberikan oleh mereka. Tapi kalau seperti ini kan apa namanya. Kalau yang mengenai TW itu, kami akui bahwa ada aset, utang retribusi, belanja modal, yang kurang," jelasnya.

Buku Pertama yang merupakan LHP yang memuat Opini atas LKPD, Buku Kedua yang merupakan LHP atas Sistem Pengendalian Internal (SPI) dalam kerangka pemeriksaan LKPD, serta Buku Ketiga yang merupakan LHP atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam kerangka pemeriksaan LKPD.

Tidak Profesional

Tim BPK Perwakilan Babel, yang dipimpin Rosalin Boru Angin (wakil penanggungjawab dan juga pengendali teknis BPK RI Perwakilan Babel) mengaku auditor mereka salah memberikan opini pada LHP LKPD Belitung Timur tahun anggaran 2014.

“Kedatangan kami untuk menukar LHP yang menjadi kewajiban kami ketika terjadi kesalahan. Terus terang, kesalahan itu telah kami lakukan terutama pada bentuk narasi atau kata-kata. Kesalahan itu juga ada pada pencetakan laporan hasil pemeriksaaan. Kami akan menukar LHP-nya. Inilah yang dianggap krusial oleh pihak kantor (BPK) sehingga mengutus kami datang ke Beltim,” ujar Rosalin dalam pertemuan dengan Bupati Belitung Timur (Beltim) Basuri T Purnama, Wakil Bupati Beltim Zarkani, Ketua DPRD Beltim Tom Haryono, Inspektur Beltim dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Beltim di ruang rapat Bupati Beltim, Senin (8/6/2015).

Rosalin menanggapi bahwa kesalahan tersebut adalah bentuk ketidaksengajaan pihaknya.

“Ini kesalahan berjenjang dari atas sampai ke bawah dan tidak profesional dalam arti memang ada kesalahan dalam pencetakan dan kami terburu-buru saat itu karena harus mengejar laporan dalam 2 hari. Saya rasa ini khilafnya yang tidak disadari teman-teman yang mengubahnya. Kami tidak akan mengelak, ya maaf salah karena ribetnya resume itu. Kalau unsur politis, 100 persen tidak ada, tidak ada keinginan untuk menjatuhkan Beltim.” (Dari berbagai sumber/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved