Salon-salon Ini Bertabur Kondom, Pas Ditanya Katanya Dikasih Dinas Sosial
razia salon yang diduga digunakan untuk lokasi prostitusi ini merupakan bagian dari operasi cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadan.
POSBELITUNG.COM, SLEMAN - Ratusan kondom ditemukan petugas Polsek Gamping saat menggelar razia di sejumlah salon dan spa di sepanjang Jalan Kabupaten, Gamping, Sleman, Kamis (26/5/2016) sore.
Saat melakukan pemeriksaan di salah satu salon, petugas menemukan seorang laki-laki sedang berada di dalam ruangan bersama dengan kapster.
"Ada satu orang laki-laki yang ditemukan mengaku lagi pijat, tapi dia ini telanjang," ungkap Kapolsek Gamping Kompol Agus Zain.
Kapolsek menerangkan razia salon yang diduga digunakan untuk lokasi prostitusi ini merupakan bagian dari operasi cipta kondisi menjelang bulan suci Ramadan.
Pada bulan Mei ini, jajaran Polsek Gamping telah melakukan dua kali razia salon.
Saat operasi pertama, Rabu (11/5/2016), polisi tidak menemukan barang bukti yang mengarah pada penyalahgunaan fungsi salon. Sebab saat itu, Kapolsek menduga jika razia telah bocor.
Akan tetapi pada razia kali ini, petugas menemukan ratusan barang bukti yang mengarah pada penyalahgunaan salon sebagai tempat prostitusi. Polisi melakukan pemeriksaan terhadap 19 salon dan spa.
Ketika melakukan penggeledahan, polisi menemukan barang bukti total 318 kondom baru dari tangan para kapster.
Tidak hanya kondom yang masih terbungkus rapat oleh plastik, polisi juga menemukan puluhan kondom bekas pakai dari dalam plastik kresek yang berada di tempat sampah.
Barang bukti kondom baru dan kondom bekas pakai itu ditemukan jajaran Polsek Gamping dari sembilan salon.
"Memang hanya sembilan salon yang ditemukan barang bukti. Tapi dari 19 salon ini mereka ini tidak memiliki izin," ungkapnya.
Dari sembilan salon itu, petugas selanjutnya mengamankan 12 orang kapster serta sembilan orang pengelola salon. Bersama ratusan kondom, mereka selanjutnya digelandang ke Polsek Gamping.
Selanjutnya petugas melakukan pendataan serta pembinaan terhadap puluhan orang tersebut.
Saat petugas menanyakan asal-usul kondom itu, ada empat orang kapster yang mengaku medapatkan kondom dari Dinas Sosial.
Mereka mengaku awalnya mendapatkan sekitar 100 buah kondom. Setelah ditanya, salah seorang dari mereka mengaku jika kondom miliknya kini hanya tersisa 11 buah.
