Kasus RS Sumber Waras
Usir Wartawan dari Balai Kota, Ahok Dinilai Arogan dan Lupa Diri
sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengusir wartawan dinilai sebagai bentuk arogansi.
"Makanya lain kali tidak usah masuk sini lagi, tidak jelas kalau gitu. Saya tegasin, kamu juga tidak usah nekan-nekan saya rekan media, saya tidak pernah takut, sama kayak Tempo, mana dari Tempo? Mana! Mau nyinggung-nyinggung lagi ngirimin surat sama saya. Saya tidak pernah takut sama kalian jujur saja," ucapnya.
"Saya selalu katakan, kalau cahaya fajar pagi, kegelapan tidak bisa nutup, rembang cahaya fajar akan terus merekah tidak bisa kamu tahan, itu yang saya katakan. Jadi tidak usah bolak-balikin kalimat gitu," kata Ahok seraya memasuki ruangannya.
Ternyata setelah membuka pintu ruangan, Ahok kembali keluar ruangannya. Dia hendak menegaskan kepada pewarta tersebut.
Bahwa pewarta yang mengajukan pertanyaan tadi, mulai besok tak boleh menginjak Balai Kota.
"Saya tidak ada kewajiban menjawab pertanyaan Anda sebetulnya. Saya tegaskan itu, bolak-balik ngadu domba. Pokoknya tidak boleh masuk sini lagi, tidak boleh wawancara," kata Ahok seraya menunjuk pewarta tersebut lalu kembali memasuki ke ruang kerjanya.