Banjir Beltim
Di Lokasi Terparah Terdampak Banjir Terdapat Sekitar 80 Persen Rumah Rusak Parah
Kerusakan rumah warga di kecamatan yang dinilai wilayah terdampak terparah di Belitung Timur ini terus didata, namun diperkirakan total rumah rusak...
Penulis: Dedi Qurniawan |
Laporan wartawan Pos Belitung, Dedy Qurniawan
POSBELITUNG.COM, BELITUNG TIMUR - Hingga sore hari, bantuan darurat bencana banjir tampak terus berdatangan ke Posko Bencana Banjir Masjid Al-Makmur, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Rabu (19/7/).
Begitu juga dengan pendistribusiannya ke posko-posko lain di Kecamatan Gantung dan sekitarnya. Bantuan berdatangan dari sejumlah organisasi masyarakat, pribadi, dan perusahaan.
Asisten I Setda Beltim Ikhwan Fakhrozi menuturkan, sekitar 80 persen perumahan warga di wilayah Canggu, Kecamatan Gantung, rusak parah.
Wilayah ini dinyatakan sebagai wilayah terparah terdampak banjir di Kecamatan Gantung.
Kerusakan rumah warga di kecamatan yang dinilai wilayah terdampak terparah di Belitung Timur ini terus didata, namun diperkirakan total rumah rusak berat lebih dari 200 unit rumah warga rusak parah.
Ikhwan mengatakan, hingga pukul 15.45 kemarin, air sudah mulai surut.
Warga pengungsi sudah kembali untuk membersihkan rumah mereka masing-masing.
Aktivitas membersihkan rumah ini dinilai Ikhwan perlu dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
"Karena warga lupa akan resiko. Hari ini ada beberapa yang terkena pecahan beling dan paku. Ini perlu dikendalikan," kata Koordinator Umum Posko Bencana Masjid Al Makmur ini, Rabu kemarin.
Pada hari keempat darurat bencana di Beltim, Ikhwan menilai personel di Posko Kecamatan Gantung perlu didata dan dikoordinir.
Pasalnya jika tidak ini akan menyebabkan gerakan penanganan tanggap darurat bencana bergerak tidak maksimal dan membuat bantuan tertumpuk di beberapa tempat.
Beberapa petugas sudah kelelahan karena tugasnya berlebih, dan tugaspun akan bertambah sebab sudah diindikasikan terjadinya potensi aksi penjarahan.
"Tadi malam sudah diindikasikan terjadi penjarahan oleh beberapa oknum. Ini yang perlu dicegah. Ini sudah kami sampaikan rapat. Tapi koordinasi antar tim ini belum nyambung," ujar Ikhwan.
