Lesbian Ini Mengaku Sentuh Bagian Intim Bocah SD Satu Kali, Faktanya Tak Disangka

Kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada bocah perempuan berusia 11 tahun memasuki babak baru.

zoom-inlihat foto Lesbian Ini Mengaku Sentuh Bagian Intim Bocah SD Satu Kali, Faktanya Tak Disangka
Pos Belitung/Kolase
Ilustrasi pencabulan bocah SD

Terduga pelaku dan korban merupakan sejenis. 

Pelaku diduga telah melakukan tindakan tak senonoh kepada bocah tersebut. 

Ibu dan bibi korban yang mengaku pernah melihat terduga pelaku Sa mencium korban sudah dimintai keterangan.

"Hasil visum belum keluar, tapi dari keterangan baru pelaku memang melakukan seksual kepada korban sampai ke kelamin. Pelaku mengakui hanya satu kali, tapi keterangan korban sekitar enam kali," kata Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Robby Ansyari kepada Pos Belitung.

Berdasarkan hasil penyidikan sementara pihak kepolisian, kelamin korban disentuh Sa berulang kali.

Namun pelaku menyentuhnya menggunakan tangan bukan menggunakan alat bantu saat mereka sedang bersama.

"Tapi kami terus melakukan pengembangan lagi, tapi terakhir keterangan dari korban dan pelaku seperti itu," ujarnya.

Bantuan Psikolog

Polisi tidak ingin tergesa-gesa meminta keterangan korban terkait kasus ini. 

Rencanannya, akan ada psikolog yang dipanggil untuk dimintai bantuannya mendampingi saat di bocah dimintai keterangan.

"Sebetulnya kemarin, tapi kemarinkan baru selesai visum. Takutnya nanti kalau sering - sering kesini (kantor polisi) membuat anak itu (korban) menjadi terganggu psikologinya, jadi dijeda dengan waktu," pungkasnya. 

Konseling Khusus Korban

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Sosial Kabupaten Belitung, Kamis (1/2/2018) sudah melakukan koordinasi dan komunikasi terkait kasus dugaan pelecehan seksual sejenis bocah 11 tahun dengan cewek berusia 21 tahun.

Rencananya, kasus yang mendapat perhatian khusus sejumlah pihak ini harus tetap dikomunikasikan dan dikerjasamakan  dengan keluarga agar penanganannya maksimal.

"Soalnya kalau nanti dibiarkan, maka akan terjerumus. Yang jelas kami akan melakukan konseling kepada korban, apalagi sudah mengarah ke peran seksual," kata psikolog Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Sosial Kabupaten Belitung Nina Kreasi, didampingi Kasi Perlindungan Anak Maimuna.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved