Kapten Hirath Al Sudani, Intel Ternama Irak yang Menyusup ke Basis ISIS

Sebelum dia menjalankan misi bunuh diri yang ditugaskan kepadanya, Al Sudani sempat mengirim pesan untuk ayahnya. "Berdoalah untuk saya,"

Munther al-Sudani, memamerkan tato yang memperlihatkan wajah saudaranya Kapten Hirath al-Sudani mata-mata Irak yang menyusup ke tubuh ISIS.(Gulf News/NYT) 

"Apa yang dilakukannya amat berbahaya," lanjut Munaf.

Setelah menyusup dan menjadi anggota ISIS, Al Sudani berhubungan langsung dengan para senior organisasi itu yang berada di kota Mosul.

Dalam pembicaraan telepon setiap sepekan sekali, seorang tokoh senior ISIS di kota Mosul akan memerintahkan Al Sudani bertemu dengan pengebom bunuh diri yang datang ke Tarmiyah dari wilayah kekuasaan ISIS.

Baca: Sakit Mendadak, Kondisi Ronaldo Lima Kini Tengah Kritis, Ini Penyakit yang Dideritanya

Baca: Dokter pun Beri Hormat Pada Pahlawan Kecil Liang Yaoyi, Ternyata Ini yang Telah Dilakukan Sang Bocah

Ilustrasi bom Irak. (Reuters/Stringer)
Ilustrasi bom Irak. (Reuters/Stringer) ()

Tak jarang, Al Sudani ditugaskan mengambil sebuah mobil yang sudah dilengkapi bom untuk digunakan dalam sebuah misi bunuh diri.

Setiap kali mendapatkan tugas, Al Sudani menghubungi Falcons. Nantinya, para petugas akan mencegat mobil itu bersama dia dan bom yang dibawanya sebelum mencapai kota Baghdad.

Di sisi lain, Falcons mengirim sebuah mobil yang dilengkapi perangkat pengacau sinyal untuk memblokir detonator yang biasanya dioperasikan dari jarak jauh dengan menggunakan telepon genggam.

Dengan berkomunikasi menggunakan telepon atau isyarat tangan para agen Falcons akan mengarahkan Al Sudani ke lokasi di mana mereka bisa menjinakkan bom itu.

Jika Al Sudani membawa seorang pengebom bunuh diri, maka para agen Falcons akan memancingnya keluar dari mobil untuk ditangkap atau dibunuh.

Setelah itu, para agen Falcons membuat sebuah ledakan palsu dan menyebarkan isu bahwa bom meledak dengan memakan korban yang amat banyak. Semua itu dilakukan agar penyamaran Al Sudani tak terbongkar ISIS.

Baca: Sakit Mendadak, Kondisi Ronaldo Lima Kini Tengah Kritis, Ini Penyakit yang Dideritanya

Baca: Beraksi di Taman, Andi Arsyil Mendadak Duet Dance Lagu DDU-DDU DDU-DDU dengan Audi Marissa

Penyamaran terbongkar

Pada 31 Desember 2016, seorang komandan ISIS di Mosul mengatakan, Al Sudani terpilih untuk melakukan aksi spektakuler di malam pergantian tahun.

Aksi itu berupa sebuah serangan bom terkordinasi di beberapa kota di seluruh dunia. Mendapatkan perintah itu, Al Sudani kemudian mengambil sebuah mobil pikap putih di kawasan Al Khadra, wilayah timur Baghdad.

Seperti biasa, dia menghubungi Falcons untuk mendiskusikan lokasi mereka akan mencegat mobil yang dibawanya.

Pasukan Irak mengatur posisi dekat desa Tall al-Tibah, sekitar 30 kilometer, selatan kota Mosul, 19 Oktober 2016. Pada 17 Oktober lalu, PM Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi militer besar-besaran untuk merebut Mosul, kota terbesar Irak sekaligus basis terakhir ISIS di negeri itu.
Pasukan Irak mengatur posisi dekat desa Tall al-Tibah, sekitar 30 kilometer, selatan kota Mosul, 19 Oktober 2016. Pada 17 Oktober lalu, PM Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi militer besar-besaran untuk merebut Mosul, kota terbesar Irak sekaligus basis terakhir ISIS di negeri itu. (AFP PHOTO/AHMAD AL-RUBAYE)

Namun, celaka. Rencana itu terbongkar tak lama setelah Al Sudani keluar dari jalanan utama menuju ke rumah aman Falcons.

Dalam perjalanan telepon genggamnya berdering. Dari komandan dari Mosul menanyakan lokasinya.

Baca: Coca Cola Jadi Minuman Populer di Dunia, Ternyata Ini Formula Rahasianya yang Dijaga Ratusan Tahun

Baca: Suami Dapat Julukan Cawapres Ganteng, Istri Sandiaga Uno Malah Beri Pesan Kocak Ini untuk Emak-emak

Al Sudani harus mengangkat telepon itu dan berusaha meyakinkan sang komandan bahwa dia tengah menuju target.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved