Menelisik Jejak Trem Belitong, Ternyata Ada 15 Unit dan Ini Dia Jalur Serta Jadwal Operasionalnya

Namun suara itu tinggal kenangan seiring menghilangnya trem dari bumi Belitong lebih dari setengah abad silam.

posbelitung.co/Wahyu Kurniawan
Bekas rel di bengkel Lipat Kajang dan lokomobil di Museum Tanjungpandan. 

POSBELITUNG.CO - Tuuuuuttttt, gojes-gojes-gojes-gojes. Begitu kata Haji Daud (78) ketika menirukan suara khas peluit dan hentakan roda trem saat melintasi rel di Desa Mengkubang ,Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur.

Namun suara itu tinggal kenangan seiring menghilangnya trem dari bumi Belitong lebih dari setengah abad silam.

Kisah trem seolah lenyap ditelan bumi.

Padahal kereta bertenaga uap itu sempat mewarnai lanskap pulau Belitong lebih dari setengah abad lamanya. Alat transportasi ini bahkan sudah ada sebelum Haji Daud lahir.

“Bahkan lebih jauh lagi, trem itu sudah ada sebelum orang tua saya lahir,” kata Haji Daud, ketika ditemui Pos Belitung di kediamannya di Desa Mengkubang, Kamis (19/2).

Karena itu sewaktu kecil, trem bukan lagi seperti ‘piring terbang’ bagi Haji Daud dan rekan sebayanya.

Tidak ada yang aneh, karena setiap orang tak terkecuali anak-anak sekolah bisa saja menumpangI trem ke manapun mereka suka tanpa dipungut biaya.

Jalur relnya membentang mulai dari Lipat Kajang, Kecamatan Manggar sampai Mempaya, Kecamatan Damar.

Jalur trem dalam peta Belitong tahun 1930.
Jalur trem dalam peta Belitong tahun 1930. (Repro posbelitung.co/Leiden University Libraries)

Tak hanya melintasi kota dan area pertambangan, jalur trem juga menembus hutan rimba di kawasan bukit Gunong Bulong, Damar.

Warga kampung yang kebetulan ingin ke hutan untuk mencari kayu sering menumpangI trem tersebut.

“Tidak ada yang melarangnya, ayah saya juga sering ke hutan naik trem, dan saya kadang juga ikut,” kata Haji Daud.

Ingatannya tentang trem begitu kuat karena sejak 1957 Haji Daud sudah tercatat sebagai karyawan perusahaan timah Belanda, N.V. Gemeenschappelijeke Maatschappij Billiton (GMB).

Sewaktu era PT Timah, ia sempat menduduki jabatan pengawas tambang yang mengawasi 20 kolong.

Menurutnya, trem terakhir beroperasi sekitar tahun 1955.

Sebelumnya trem tersebut berjumlah empat unit yang digunakan untuk mengangkut penumpang, barang, dan kayu.

Trem sedang mengangkut kayu.
Trem sedang mengangkut kayu. (Repro posbelitung.co/Tropenmuseum/wikipedia)
Trem sedang mengangkut kayu.
Trem sedang mengangkut kayu. (Repro posbelitung.co/Tropenmuseum/wikipedia)
Trem sedang mengangkut penumpang.
Trem sedang mengangkut penumpang. (repro posbelitung.co/Tropenmuseum/wikipedia)
Trem sedang mengangkut penumpang.
Trem sedang mengangkut penumpang. (Repro posbelitung.co/Tropenmuseum/wikipedia)
Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved