Menelisik Jejak Trem Belitong, Ternyata Ada 15 Unit dan Ini Dia Jalur Serta Jadwal Operasionalnya

Namun suara itu tinggal kenangan seiring menghilangnya trem dari bumi Belitong lebih dari setengah abad silam.

posbelitung.co/Wahyu Kurniawan
Bekas rel di bengkel Lipat Kajang dan lokomobil di Museum Tanjungpandan. 

Ia pun kembali menggunakan trem untuk berangkat ke kantor setiap hari.

Bahkan trem tersebut tak jarang berangkat pada malam hari ketika ada pemutaran film di Ruma Bola, Bukit Samak.

Sayang Sekitar tahun 1955, trem tersebut tiba-tiba tak beroperasi tanpa ada penjelasan lebih lanjut kepada para pekerja.

Namun menurut Derus, penghentian operasional tram itu tak sampai menimbulkan kegaduhan besar di masyarakat maupun pekerja.

Pasalnya perusahaan menyiapkan transportasi pengganti  yakni sepeda ontel.

Kala itu perusahaan memberikan kredit sepeda ontel kepada seluruh karyawan.

“Terakhir saya lihat trem itu masih di parkir di area bengkel Lipat Kajang, tapi setelah itu tidak tahu lagi ke mana bekasnya,” kata Derus.

Lokomotif bernama Damar sedang melewati rel di areal bengkel Lipat Kajang.
Lokomotif bernama Damar sedang melewati rel di areal bengkel Lipat Kajang. (Repro posbelitung.co/Leiden University Libraries)
Bengkel reparasi trem di Lipat Kajang
Bengkel reparasi trem di Lipat Kajang (Repro posbelitung.co/Leiden University Libraries)

Mendiang Ketua Lembaga Adat Belitong Syachroelsiman (76) juga masih sempat merasakan sensasi menaiki trem.

Ia memprediksi, perusahaan timah Belanda sengaja tidak melarang masyarakat umum untuk menumpangi trem.

Sebab jika dilarang, akan semakin banyak orang yang dibuat penasaran dan akhirnya berlomba-lomba untuk menaiki trem tersebut.

Menumpang trem pun akhirnya bukan suatu hal yang membanggakan. Warga Kampong Lalang biasa ikut menumpang saat ingin pergi ke pasar Lipat Kajang.

Berbeda dari yang dituturkan oleh Derus, menurut Syachroel posisi duduk penumpang di dalam gerbong saling membelakangi.

Selain itu gerbong trem juga tidak memiliki dinding sehingga penumpang dengan mudah meloncat di mana pun mereka suka.

Tak sedikit yang bertindak ugal-ugalan dengan meloncat dari gerbong begitu akan sampai di tujuan yang diinginkan.

Namun seingatnya, tak sekalipun terdengar ada kecelakaan yang melibatkan trem dengan masyarakat atau pengguna jalan lain.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved