3 Musibah Ini Terjadi di Belitung Pada Bulan November, dari DBD Sampai Angin Puting Beliung
Musibah tersebut berdampak pada masyarakat luas dan membuat pemerintah harus melakukan tindakan untuk menanggulanginya
Kondisi ini menyusul mulai masuknya masa panca roba yakni pergantian dari musim kemarau ke musim hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi Tanjungpandan Ridwanto mengatakan, angin ekstrim biasanya berkecepatan lebih dari 30 knot.
Angin ini dianggap mampu merusak rumah yang kondisinya kurang baik.
“Pada saat pancaroba seperti sekarang, angin ekstrim sering muncul di Belitung, termasuk juga puting beliung yang biasanya muncul di awal atau di akhir musim hujan,” kata Ridwanto kepada Pos Belitung, Selasa (3/11).
Ia menjelaskan, angin ekstrim dan angin puting beliung berbeda.
Angin ekstrim mencakup daerah yang luas sedangkan puting beliung hanya bersifat lokal.
Namun kedua angin tersebut memiliki daya rusak yang perlu diwaspadai.
Sementara Belitung sekarang sudah mulai memasuki musim hujan.
Namun kata Ridwanto, hujan yang turun beberapa waktu terakhir masih bersifat lokal.
Lokasi yang sering mendapat banyak curah hujan yakni Belitung bagian utara dan tengah.
Sedangkan Belitung bagian selatan, timur, dan tenggara masih belum mendapat curah hujan yang cukup.
Kondisi tersebut terjadi karena pengaruh arah angin.
Sebagian besar arah angin di Belitung saat ini berasal dari Selatan dan sesekali dari Barat, khususnya ketika terjadi hujan.
“Hujan secara keseluruhan di Pulau Belitung diperkirakan akan terjadi pada pertengahan November, sama seperti yang diprediksi BMKG secara nasional,” kata Ridwanto.

Nah itu tadi guys, 3 musibah yang telah terjadi pada bulan November di Belitung.
Semoga bermanfaat dan membuat kita semua senantiasa waspada.
Antisipasi sedini mungkin potensi bencana dengan merujuk pada kejadian yang sudah terjadi di masa lalu.
Setelah segala usaha dilakukan, baru kemudian kita berserah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
(posbelitung.co/Wahyu Kurniawan)