Kemah Rohis Diharapkan Sebagai Suri Tauladan

Terdapat 1200 orang pegiat kerohanian Islam (Rohin) SMA/SMK dari 34 Provinsi di Indonesia, Selasa (6/11/2018) berkemah

Editor: Evan Saputra
Pos Belitung/Disa Aryandi
Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Lukman Hakin Saifuddin, Selasa (6/11/2018) membuka secara resmi kemah Kerohanian Islam (Rohis) siswa SMA/SMK tingkat Nasional ke III di Bumi Perkemahan HKm Juru Seberang, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung 

Kemah Rohis Diharapkan Sebagai Suri Tauladan

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Terdapat 1200 orang pegiat kerohanian Islam (Rohin) SMA/SMK dari 34 Provinsi di Indonesia, Selasa (6/11/2018) berkemah di Bumi Perkemahan HKm Juru Seberang, Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Mereka ditempat itu, mengikuti acara kemah Rohin ke III tingkat Nasional dan Kegiatan tersebut secara langsung dibuka oleh Menteri Agama Republik Indonesia (RI) Lukman Hakim Saifuddin.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mengembalikan pegiat Rohis sebagai suri tauladan. Terutama bagi pegiat agama Islam yang memiliki integritas dan kekokohan akhlaq.

Apabila pemahaman agama di era milenial dapat tersampaikan dengan baik, melalui event seperti ini, maka pegiat Rohis dapat menjadi agen moderasi agama yang penting posisinya dalam ber NKRI.

"Perkemahan adalah format yang dipilih karena ide dasarnya adalah silaturahmi dan tukar pengalaman dalam pengelolaan kegiatan Rohis yang produktif di sekolah-sekolah," kata Kamaruddin melalui rilis kepada Posbelitung.co, Selasa (6/11/2018).

Melalui acara ini, mereka berharap para peserta memperteguh komitmen aksi pada dua perkemahan pada tahun-tahun sebelumnya, yang menyatakan keprihatinan terhadap fenomena radikalisme.

"Saat ini waktunya beraksi, langkah kongkrit harus diambil," ucapnya.

Kata dia, perkemahan Rohis ini bukan perkemahan biasa, namun mengandung misi strategis dan menyalurkan ide-ide moderasi Islam ke kalangan pegiat Rohis di setiap sekolah. Selama ini kegiatan kerohanian Islam di sekolah dicurigai sebagai tempat interaksi para penyebar ide radikal, dengan para simpatisan kegiatan Islam.

Selain itu, kegiatan Rohis selama ini juga dicurigai sebagai pintu masuk radikalisme yang menyebar melalui kegiatan-kegiatan pengajan sekolah. Untuk itu Kemenag meminta generasi muda agar lebih waspada terhadap informasi yang beredar melalui gawai, lantaran hoax merupakan salah satu alat penyebaran radikalisme yang berimplikasi disintegrasi bangsa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved