Ingin lihat 40 Artefak Milik Nabi Muhammad SAW? Saat Ini Sedang Dipamerkan di Indonesia

Pertama Kali di Indonesia 40 Artefak Milik Rasulullah di Antaranya Tapak Kaki dan Rambut Dipamerkan

Editor: Teddy Malaka
Tribun Medan / Nanda Rizka S Nasution
Pengunjung melihat artefak busur panah Rasulullah yang dipajangkan di Pameran Artefak Asli Rasulullah Para Sahabat di Gedung Pekan Raya Sumatera Jalan Jendral Gatot Subroto, Kota Medan, Senin (14/1/2019). 

BANGKAPOS.COM, MEDAN - Untuk pertama kali di Indonesia, Perusahaan PT Penawar Legenda Maju (PLM) bersama Geri Warisan MAR Malaysia dan Dragon Heart SDN BHD Malaysia laksanakan Pameran Artefak Asli Rasulullah Para Sahabat di Gedung Pekan Raya Sumatera Utara Jalan Jendral Gatot Subroto, Kota Medan.

Pameran ini sudah dibuka mulai Jumat, (11/1). Namun, acara ini baru resmi dibuka pada hari ini, Senin (14/1/2019).

Ketua Panitia H Shah Budi SH MH MAP mengatakan, pameran ini diinisiasi melihat generasi muda seperti sudah mulai melunturkan cinta kepada Rasulullah. Keterbukaan media, menjadikan berita dan informasi seringkali tidak disaring.

"Orang-orang seringkali mendapatkan informasi tetapi tidak tahu mana yang benar dan salah.

Jadi, pameran ini berfungsi menjadi informasi bagi generasi muda dan kepada yang merasa cinta kepada Rasul, ini, loh, barang-barangnya," ungkapnya.

Pameran ini menjadikan hal-hal yan terkadang salah kaprah menjadi lurus.

Budi menambahkan, artefak yang dipamerkan akan menambah ilmu bagi siapa yang melihatnya.

"Saya saja belum mengenal secara utuh. Saya di sini belajar juga.

Dengan melihat ini, kita sadar ternyata peradaban Islam dulunya sudah tinggi, sudah luar biasa.

Hal itu membuktikan pada zaman itu, manusia sudah berfikir sedemikian rupa.

Kita saja yang berfikir kita ini hebat, tetapi, ternyata dari dahulunya sudah ada yang lebih hebat," lanjutnya.

Sementara itu, Pemilik PT PLM Hendra SEI MA menjelaskan sebanyak 40 artefak Rasulullah dan Para Sahabat menjadikan kita berfikir positif.

"Dapat menumbuhkan kecintaan, keimanan, dan mengedukasi anak-anak. Apa yang tertulis di sini tidak diajarkan sekolah-sekolah.

Ini semua ditujukan bagi anak-anak generasi muuda yang sekarang dan akan datang.

Kita juga menyediakan buku sejarah yang disa dibeli sebagai kenang-kenangan yang bisa dibaca oleh pengunjung," terangnya.

Hendra menambahkan jika pameran ini juga bertujuan sebagai perkembangan pendidikan keagamaan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved