Warga 2 Desa Ini Tak Boleh Pacaran dan Menikah, Kisahnya Berawal dari Kejadian Masa Lalu

Setiap wilayah atau desa, biasanya memiliki aturannya masing-masing.Namun dari sekian aturan desa, ada kisah unik yang mengatur jika warga dari kedua

Editor: Fitriadi
Grid.ID
Kolase Grid.ID 

POSBELITUNG.CO - Setiap wilayah atau desa, biasanya memiliki aturannya masing-masing.

Namun dari sekian aturan desa, ada kisah unik yang mengatur jika warga dari kedua desa di Jawa Tengah ini dilarang untuk jatuh cinta.

Kisah unik ini terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Disini terdapat dua desa yang melarang warganya untuk saling jatuh cinta, apalagi sampai menikah.

Dalam tradisi ini, ribuan warga Desa Karanglangu, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menyeberangi Sungai Tuntang setempat selebar 15 meter menuju perkampungan seberang di Desa Ngombak, Kecamatan Kedungjati, Grobogan.

Sementara itu, warga Desa Ngombak akan menyambut kedatangan warga Desa Karanglangu dengan pelayanan yang maksimal.

Tamu yang datang juga dimanjakan dengan hiburan kesenian serta suguhan hidangan khas Jawa yang beraneka ragam.

Dalam tradisi yang digelar setiap dua tahun sekali ini, Kepala Desa Karanglangu dan perangkat Desa Karanglangu dijemput oleh pihak Desa Ngombak menggunakan rakit yang dihias sedemikian rupa.

Adapun warga Desa Karanglangu, baik tua maupun muda, menyeberangi sungai dengan berjalan kaki secara hati-hati dengan dibantu pengawalan warga Desa Ngombak.

Dimulai sejak pagi hingga siang hari, ribuan pengujung berkerumun di sekitar lokasi sungai besar untuk menyaksikan tradisi yang menarik ini.

Suasana kekaraban antara dua desa yang terpisah dengan bentangan sungai tuntang ini kental terasa, waga desa Ngombak akan menyongsong kedatangan waga Desa Karanglangu dengan penuh kehangatan.

"Tradisi Asrah Batin merupakan peninggalan budaya Kabupaten Grobogan yang sarat akan makna toleransi.

Tradisi ini patut dilestarikan sebagai penanda bahwa warga Groboganadalah orang-orang yang berbudi luhur", kata Bupati Grobogan Sri Sumarni, dilansir dari laman Kompas.com.

Tradisi Asrah Batin erat hubungannya dengan kepercayaan warga tentang sosok Kedhana dan Kedhini, yaitu Raden Sutejo dan Roro Musiah yang diyakini sebagai leluhur pendiri Desa Karanglangu dan Desa Ngombak.

Menurut mitos, Kedhana dan Kedhini adalah saudara kandung yang terpisah saat keduanya masih kecil.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved