Mayat Ditemukan Dikontrakan

Begini Kronologis Ditemukannya Mayat Dikontrakan, Kapolres Belitung Timur Imbau Warga Lebih Peka

Kapolres Belitung Timur AKBP Jojo Sutarjo mengatakan setelah mendapat kabar ditemukannya mayat dikontrakan anggotanya langsung diterjunkan ke lokasi.

Penulis: Bryan Bimantoro |
Posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Kapolres Beltim AKBP Jojo Sutarjo 

Ini Identitas Mayat

Mayat yang ditemukan di rumah kontrakan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur diketahui bernama Achmad Maulana.

Informasi ini dikatakan kakak korban Wartina (60) saat di Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Belitung Timur, Minggu (5/1/2020).

Wartina mengatakan Achmad mempunyai gangguan kejiwaan sudah lama. Ia tidak pernah mau tinggal di rumah kakaknya.

"Kami bukan membiarkan dia hidup seperti itu. Kami takut juga kalau dia ganggu orang. Tapi karena memang orangnya tidak mau diatur," terang Wartina kepada Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020) di RSUD Belitung Timur.

Wartina menyampaikan Achmad sudah berumur lebih kurang 50 tahun. Ia belum pernah menikah. Achmad yang dijuluki Pendekar ini merupakan anak ke-2 dari empat bersaudara.

"Saya ikhlas lah. Semoga tenang di sisi-Nya," kata Wartina.

Petugas kepolisian saat mengevakuasi mayat yang ditemukan dikontrakan, Minggu (5/1/2020) di Mekar Jaya, Manggar (Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)

Dijuluki Pendekar

Sosok  Mayat yang ditemukan di Mekar Jaya, Manggar diketahui sering dijuluki oleh warga sekitar sebagai pendekar. Ia sering menaiki sepeda dan membawa botol-botol bekas air mineral.

Shinta (bukan nama sebenarnya), mengaku setiap hari memberinya makan siang. Pendekar selalu berhenti di depan warung makannya dan langsung diberi nasi bungkus.

"Tapi sudah seminggu tidak ke warung. Jadi saya suruh suami saya cari. Tiba-tiba tadi diberitahu yang bersangkutan sudah tiada," cerita Shinta kepada Posbelitung.co, Minggu (5/1/2020).

Shinta bercerita pendekar ini orangnya pendiam. Namun ketika diajak ngobrol, akunya, selalu nyambung. Ia juga sebenarnya tidak pernah meminta makan, hanya saja ia merasa empati terhadapnya.

"Orangnya baik. Tidak neko-neko. Kalau malam suka nonton TV di satu cafe," kata Shinta.

Ia mengaku ikhlas membantu pendekar karena ini merupakan kewajiban terhadap sesama manusia.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved