Kriminalitas
Putranya Divonis Seumur Hidup karena Jadi Predator Seks, Ayah Reynhard Sinaga Terima Putusan Hakim
Reynhard disebut sebagai pemerkosa terbesar dalam sejarah Inggris, setelah terbukti dalam 159 dakwaan dengan 48 korban adalah pria.
Dia selalu menyanggah tuduhan melakukan pemerkosaan terhadap para pria, dan mengaku mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.
Kasus Reynhard terungkap setelah dia dihajar oleh korban terakhirnya, remaja 18 tahun, pada 2 Juni 2017, sebelum pukul 06.00 waktu setempat.
Dari dua ponsel yang disita, polisi menemukan fakta bahwa sulung dari empat bersaudara tersebut merekam adegan seksualnya. Polisi menyita barang bukti kejahatan Reynhard Sinaga, yakni rekaman yang total kapasitasnya mencapai 3,29 terabite.
Kepolisian Manchester, Inggris, dalam keterangannya memaparkan, jumlah korban dari "Predator Seks" Reynhard bisa mencapai 195 orang.
Dalam putusannya, Hakim Suzanne Goddard menyebut Reynhard mengincar para korban yang hanya sekadar ingin keluar malam dan bersenang-senang.
"Salah satu korbanmu menyebutmu monster. Dilihat dari besarnya skala kejahatan yang kau lakukan, kurasa itu gambaran yang paling cocok," ucap Goddard.
Sang ayah, SS, berkomentar dengan menuturkan bahwa keluarganya menerima kejahatan yang dilakukan putranya tersebut.
"Kami menerima putusannya. Hukumannya sesuai dengan kejahatannya. Saya tidak ingin mendiskusikan kasusnya lebih dari ini," pintanya.
Adapun Reynhard datang ke Inggris untuk melanjutkan pendidikan S2 di Manchester pada 2007, dan menempuh S3 di Leeds. (Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ayah Reynhard Sinaga: Hukumannya Sesuai dengan Kejahatannya dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Reynhard Sinaga Gaet Pria dalam Waktu 60 Detik di Tengah Malam,
