Sri Sultan Minta Warga Yogyakarta yang Merantau Tetap Diperantauan: Coba Tinggal Sementara 2 Minggu

Sri Sultan Minta Warga Yogyakarta yang Merantau Tetap Diperantauan: Coba Tinggal Sementara 2 Minggu

Tribun Jogja/Alexander Ermando
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. 

Sri Sultan Minta Warga Yogyakarta yang Merantau Tetap Diperantauan: Coba Tinggal Sementara 2 Minggu

POSBELITUNG.CO -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, kondisi Yogyakarta saat ini, banyak perantau yang kembali ke kampung halamannya.

"Dalam perkembangannya ternyata ada kecenderungannya masyarakat Jogja mudik, karena daerah-daerah lain mungkin mereka jualan tidak laku, PHK, atau apapun, sehingga mereka mudik," kata Sultan dalam diskusi di Smart FM, Sabtu (28/3/2020).

Adapun Sultan mengimbau, masyarakat Yogyakarta yang diperantauan untuk tidak melakukan mobilitas tinggi dan tetap berada di tempat masing-masing.

Warga perantau menunggu bis untuk menuju kampung halamannya di Terminal Bayangan di kawasan Pondok Pinang, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Di tengah masa tanggap darurat corona ini, sejumlah perantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) justru memilih mudik lebih cepat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Warga perantau menunggu bis untuk menuju kampung halamannya di Terminal Bayangan di kawasan Pondok Pinang, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Di tengah masa tanggap darurat corona ini, sejumlah perantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) justru memilih mudik lebih cepat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Jadi semua bukan masalah boleh pulang, boleh tidak, tapi bagaimana mereka berada di tempat masing-masing. Coba tinggal sementara 2 minggu sambil memeriksakan kalau ada yang kesehatannya menurun," ujarnya.

Raffi Ungkap Silsilah Keluarga, Punya Sosok Kakak yang Dirahasiakan, Sempat Marah Gara-gara Ini

Kendati demikian, Sultan mengakui dirinya tak bisa menolak masyarakat yang sudah terlanjur pulang kampung.

Ia meminta, bagi mereka yang kembali ke Yogyakarta untuk melakukan karantina diri selama 14 hari.

"Sehingga pendatang yang kembali harus isolasi diri selama 14 hari. Di mana dalam 14 hari kami lakukan pemeriksaan dia positif atau tidak. Itu aja yang kami lakukan," ucapnya.

Sultan mengaku belum akan mengeluarkan kebijakan local lockdown seperti yang dilakukan oleh daerah-daerah lain.

Menurut dia, tanpa kebijakan local lockdown, secara otomatis lokasi wisata dan perhotelan di Yogyakarta sudah membatasi pelayanannya.

Andre Taulany Ganti Dukung Denny Cagur Beli Mobil Raffi Ahmad: Baim Gak Ngerti Mobil, Ngertinya Bini

"Belum sampai di situ (local lockdown), karena momentum tidak ada untuk seperti itu. Tidak usah diperintah otomatis, tidak ada orang datang. Kalau saya ya, seperti hotel dan sebagainya kan total sudah sangat menurun. Wisata juga," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sultan Hamengkubuwono X memutuskan status tanggap darurat bencana terkait wabah virus corona atau Covid-19.

Status yang ditetapkan lewat surat bernomor 65/KEP/2020 mulai berlaku Jumat (20/3/2020) hingga 20 Mei 2020.

Dengan ditetapkan status tanggap darurat, maka seluruh sumber daya yang ada termasuk partisipasi masyarakat dan pemerintah bisa dikerahkan bersama-sama.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantan, mengatakan penetapan status tanggap darurat ini dilakukan karena adanya peningkatan jumlah orang yang terjangkit virus Corona.

Cara Dokter Agar Covid-19 Pasien Tak Menular ke Anak Istri ini Viral, Triknya Mudah Tapi Harus Rela

"Maka perlu langkah-langkah lebih masif, lebih intensif untuk mencegah penularan," kata Biwara.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved