Virus Corona di Belitung

Satu Pasien Positif Covid-19, Teguh Trinanda: Jangan Ada Penambahan, Belitung Harus Bersatu

Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung jangan sampai gagal dalam upaya mencegah dan meminimalisir masuknya penyebaran virus corona di Pulau Belitung.

KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN
Ilustrasi: simulasi penanganan pasien terjangkit virus corona di Ruang Isolasi Nusa Indah 

Sementara itu, untuk kantor BNN Kabupaten Belitung sekarang ini dalam keadaan dikosongkan dan tidak boleh satu orang berada di kantor tersebut.

Kantor ini akan di jaga oleh Satpol PP dan TNI/Polri.

"Adanya pasien positif ini mengingatkan kita untuk tidak keluar, bagi yang tidak penting, dan tidak boleh ada yang bekerja dikantor itu sampai tes terakhir selesai. Pemetaan akan terus kami lakukan, dan siapa yang kontak fisik dengan pasien ini masih terus dilakukan tracking, dan kami dorong untuk melakukan rapid test sekarang," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie. 

SKB Jadi Ruang Isolasi Corona

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) rencananya bakal digunakan sebagai tempat isolasi bagi orang dalam pemantauan.

Kepala UPT SPNF SKB Belitung sekaligus Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Juhri. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
Plt Kepala UPT Sarana Pendidikan Non Formal (SPNF) SKB Belitung Juhri mengatakan saat ini belum ada yang menginap atau diisolasi di tempat tersebut.

"Kami baru dalam tahap persiapan lokasi gedung dengan agenda pembersihan dan perapian yang akan digunakan dalam keadaan darurat hanya bagi warga yg berstatus orang dalam pemantauan. Bukan pasien dalam pengawasan," jelas Juhri kepada Posbelitung, Senin (30/3/2020) malam.

"Saya informasikan bahwa saat ini di UPT SPNF SKB Belitung belum ada yang nginap atau diisolasi," tegasnya.

Buat digunakan sebagai tempat isolasi bagi orang dalam pemantauan menurutnya banyak yang harus dipersiapkan sesuai standar prosedur penanganan pencegahan penyebaran virus covid-19.

Seperti ruang inap yang dilengkapi AC (air conditioner) dan pemanas air untuk mandi, serta peralatan medis dan petugas medis juga aparat keamanan.

Untuk itu menurutnya, banyak langkah yang masih harus dilakukan.

Sebelumnya terdapat keberatan dari warga setempat dijadikannya SKB sebagai tempat isolasi. Penolakan tersebut dikarenakan SKB dianggap dekat dengan pemukiman warga.

Namun dia mengimbau, warga hendaknya tidak panik atau tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan serta kecemasan.

"Jadi sekali lagi saya tegaskan belum ada orang yg diinapkan atau diisolasi di UPT SPNF SKB Belitung," kata Juhri.

Petugas RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menangani dua pasien berstatus PDP Covid-19.
Petugas RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menangani dua pasien berstatus PDP Covid-19. (Dok/RSUD Marsidi Judono)

 Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kirim APD

Berdasarkan update data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Babel, dimana kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 1 orang berada di Kabupaten Belitung.

Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami peningkatan sebanyak 413 orang, Proses Pemantauan 366 orang, dan selesai pemantauan 47 orang.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 24 orang dan proses pengawasan 11 orang, negatif 13 orang.

Kepala Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa, mengatakan, dengan adanya satu kasus positif mereka telah mengirimkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke dua Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.

"Belitung dan Belitung Timur kita mengirim tadi hari ini sesuai dengan jadwal keberangkatan Ekpress Bahari, yang ditujukan Posko Gugus Tugas Kabupaten Belitung, diambil Dinkes sebanyak 165 APD dan PSC Kabupaten Belitung 10 APD ada 175 lembar untuk Kabupaten Belitung,"kata Mikron kepada Bangkapos.com, Selasa (31/3/2020).

Selain Kabupaten Belitung, Mikron menambahkan pihaknya juga memberikan bantuan ke Kabupaten Belitung Timur sebanyak 60 lembar APD.

"Untuk Beltim melalui Gugus Tugas sebanyak 60 lembar, dari dua Kabupaten itu sudah terkirim 1.400 lebih APD, digunakan untuk tenaga kesehatan resiko paling tinggi di garda terdepan. Kita ADP sangat banyak kekurangan sambil menunggu pengadaan Pemerintah Provinsi Babel,"  jelas Mikron.

(Posbelitung.co / Ferdi Aditiawan)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved