Kisah Pasien Corona, Nafas Seperti Dicabut, Amal Saya tidak Cukup untuk Menghadap Sang Ilahi
Pasien Corona: Nafas Saya Seperti Dicabut, Amal Saya tidak Cukup untuk Menghadap Sang Ilahi
POSBELITUNG.CO -- Mohammad Faizal Awang Kechi, seorang pasien positif virus corona atau Covid-19 asal Malaysia menceritakan kisah perjuangannya menghadapi sakitnya virus ini.
Adapun pasien yang berusia 25 tahun didiagnosis terinfeksi Covid-19 pada 23 Maret 2020 lalu.
Dirinya dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB) Malaysia.
Melansir dari My Metro, Senin (6/4/2020) Faizal menceritakan awal mula dirinya bisa terinfeksi virus corona.
Ia mengungkapkan pada 16 Maret 2020 dirinya bertemu dengan seorang teman.
• Ini Balasan Najwa Shihab Dituduh Memprovokasi oleh Yasonna Soal Wacana Pembebasan Napi Koruptor
Kemudian, pada beberapa hari kemudian temannya ini mengalami demam dan batuk parah.
“Pada waktu itu, teman saya tidak tahu bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19,” kata Faizal.
“Saya bertemu dengannya, berjabat tangan dengan semua orang sebelum mengetahui bahwa anggota keluarganya positif,” tuturnya.
Kemudian, temannya mengirimi pesan bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19.
Kemudian faizal melakukan tes covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB).
Hasil menunjukkan bahwa dirinya positif terjangkit Covid-19.
• Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2020, Ini Bacaan Lengkap dengan Niat Puasa Berbahasa Indonesia
“Di rumah sakit, saya mengalami gejala pernapasan yang parah dan membutuhkan alat pernapasan,” tuturnya.
“Saat itu, saya berkata dalam hati saya ... ini adalah hari kematian saya dan saya hanya bisa berdoa,” kata faizal.
"Hanya ingat itu (hari kematiannya) dan saya tahu, amal saya tidak cukup untuk dibawa menghadap Sang Ilahi. Pada saat itu, air mata saya mengalir dan hanya mengingat Allah SWT melalui zikir,” ungkapnya
"Saya mengalami sesak nafas yang kritis, saya selalu berzikir di dalam hati saya dan berdoa kepada Allah SWT untuk memudahkan segala urusan. Rasanya seperti nafas dicabut, hanya Allah SWT yang tahu sakitnya,” katanya
