Istri Siri Penjual Eskrim Buka Suara Ada Jasad Wanita Terlilit Sarung Terkubur di Belakang kontrakan

stri siri dari seorang penjual eskrim yang buka suara akhirnya menguang keberadaan jasad wanita terlilit sarung yang dikubur di belakang kontrakan.

Editor: Dedi Qurniawan
Dok Polres Bogor
Dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Soekanto dan Unit Identifikasi Polres Bogor, memeriksa jenazah perempuan yang ditemukan terkubur di belakang rumah kontrakan AA (37), Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 

"Akhirnya  menyanggupi untuk mencari teman dan ditemukan DN yang mempunyai perilaku kurang normal sehingga dibawalah ke rumah untuk menemani." 

"Pada saat dipertemukan antara keduanya SM dan DN ini punya kecocokan dan bisa berdialog," imbuhnya.

AA marah karena kopinya dingin

AA (37), penganiaya dan penyekap istrinya yang baru 17 tahun. Perbuatan kasar AA terungkap setelah istrinya berhasil kabur melalui plafon toilet. Keduanya menikah siri sejak istrinya berusia 13 tahun. Dok Istimewa AA (37), penganiaya dan penyekap istrinya yang baru 17 tahun. Perbuatan kasar AA terungkap setelah istrinya berhasil kabur melalui plafon toilet. Keduanya menikah siri sejak istrinya berusia 13 tahun.
Usut punya usut, meninggalnya DN dan larinya SM bermula dari kemarahan AA karena masalah kopi yang dibuat SM.

AA yang benar-benar gelap mata langsung melempar gelas kopi itu kepada SM karena sudah dianggap dingin.

Melihat hal itu, SM ketakutan dan nekat meloncat lewat plafon kamar mandi melewati terowongan.

"Pelaku ini memerintahkan korban untuk membuat satu gelas kopi setelah dibuatkan pada saat mau diminum airnya dingin dia marah-marah. Gelasnya itu ditumpahkan dan dilemparkan ke muka korban," katanya. 

"Kemudian SM ini lari keluar karena ketakutan diperkirakan AA ini akan membawa samurai untuk menghabisinya," lanjut dia.

SM lari, DN diminta membujuk kembali
Tak lama kemudian, kata Nundun, pelaku kemudian meminta DN untuk membujuk SM kembali masuk ke dalam rumah.

Namun, kondisi DN yang saat itu sakit kemudian terjatuh.

AA yang sudah kehilangan kesabaran tiba-tiba menginjak kepala korban hingga menyebabkan luka pendarahan.

"Pada saat dia (DN) jatuh, kaki pelaku ini menginjak kepala sehingga  terbentur dan ada luka pendarahan," ujar Nundun.

Selain dibenturkan, berdasarkan pengakuan SM bahwa perempuan berusia 20 tidak sadarkan diri.

Pelaku bahkan tidak membawa DN ke dokter dan hanya dirawat seadanya hingga akhirnya meninggal dunia.

Pendarahan di otak, tak dibawa ke dokterKepolisian dan tim forensik RS Polri melakukan penggalian makam misterius di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Tampak SM (17), korban penganiayaan dan penyekapan suaminya AA (37) menunjukkan lokasi makam ke polisi. KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kepolisian dan tim forensik RS Polri melakukan penggalian makam misterius di Desa Kapasiran, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/5/2020). Tampak SM (17), korban penganiayaan dan penyekapan suaminya AA (37) menunjukkan lokasi makam ke polisi.
AA yang bekerja sebagai penjual roti keliling itu kemudian menguburkan DN dengan dililit sarung.

"Menurut keterangan daripada korban SM ini bahwa DN dalam keadaan sakit dan dibiarkan akhirnya meninggal dunia karena pendarahan di otaknya," terang Nundun.

Dia menjelaskan, hasil sementara Visum Et Repertum bahwa jenazah DN telah membusuk tersisa tulang belulang dan jaringan lunak yang sudah mencair.

Sedangkan, hasil otopsi ditemukan resapan darah pada tulang pelipis kiri, dan pendarahan pada otak sebelah kiri akibat kekerasan benda tumpul.

"Hasil sementara forensik bahwa ditemukan pendarahan di bagian otak sebelah kiri akibat kekerasan benda tumpul," jelasnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved