Penampakan Foto Satelit Laut China Selatan, Diam-diam China 'Keruk' Hasil Bumi, Aksi Dipertanyakan
Status wilayah Laut China Selatan masih merupakan laut internasional. Hingga kini juga masih menjadi wilayah sengketa,
Gambar lain, diambil pada 3 Mei mengkonfirmasi bahwa kapal tersebut kembali dan terus melakukan pengerukan.
Foto Satelit
Kapal tersebut menggunakan alat keruk isap untuk menyedot pasir.
Setiap kapal pengerukan self-propelled, diprediksi dapat membawa ratusan ton pasir dan sering melakukan perjalanan.
• 7 Tempat Bersejarah ini Konon Pernah Diazab oleh Tuhan, Ada Reruntuhan Batu Berbentuk Orang
Menurut presiden Masyarakat Margasatwa dan Alam Taiwan, Jeng Ming-shiou, yang dikutip oleh media setempat, kapal-kapal China mengeruk pasir lebih dari 100.000 ton per hari.
Kegiatan ini telah berlangsung selama beberapa tahun.
Bukan hanya Taiwan, kapal keruk China juga menghadapi perlawanan di negara lain.
Pada Agustus 2019, sebuah kapal keruk besar kandas di dekat Aparri, Cagayan, di pantai utara Filipina.
Kapal Tiongkok ini dilaporkan terlibat dalam kegiatan pengerukan yang sah di Filipina.
Pasir itu tampaknya ditujukan untuk perluasan Bandara Hong Kong.
Aksi Ilegal China Dipertanyakan
Keabsahan operasi dipertanyakan secara lokal karena ada penentangan terhadap penambangan pasir hitam.
Pasir hitam sangat relevan untuk Filipina.
Pasir ini digunakan dalam produk beton dan baja, serta perhiasan dan kosmetik.
Pasir itu juga bisa mengandung Magnetite, sejenis bijih besi yang merupakan komoditas berharga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/ilustrasi-foto-satelit-laut-china-selatan-yang-dikeruk-china.jpg)