Berita Belitung

Pengaduan UMKM Selama Pandemi Didominasi Penurunan Penjualan, Begini Penjelasan Ketua ISEI Babel

Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bangka Belitung DR Reniati, Rabu (8/7/2020) mengadakan ada lima jenis pengaduan UMKM s

Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Suasana diseminasi laporan perekonomian provinsi (LPP) yang digelar Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung via daring, dihadiri sejumlah kepala OPD di ruang rapat Bupati Belitung, Rabu (8/7/2020). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bangka Belitung DR Reniati, Rabu (8/7/2020) mengadakan ada lima jenis pengaduan UMKM selama masa pandemi Covid-19.

Kebanyakan jenis pengaduan yakni menurunnya penjualan yakni sebesar 68 persen. Secara berurutan disusul pengaduan kesulitan modal, distribusi terhambat, kesulitan bahan baku, dan produksi terhambat.

Di Bangka Belitung, UMKM terdampak sebesar 3,09 persen atau 4.993 unit.

"Babel termasuk sedikit, makanya perlu dikaji apa mereka yang enggan melaporkan atau memang ini data real," jelas Reniati pada diseminasi laporan perekonomian provinsi (LPP) yang digelar Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung via daring, Rabu (8/7/2020).

Ia juga mengatakan, ada tiga cara mengelola produk yang bisa dilakukan UMKM di era new normal. Seperti mengemas ulang produk yang sudah ada, menciptakan produk baru dari sumber daya lama, dan memberikan potongan harga untuk produk yang tidak tahan lama.

Selain itu, buat pelaku UMKM dalam membangun brand baru di new normal dapat dilakukan dengan menawarkan voucher atau sistem berlangganan.

"Juga meminta testimoni dari pelanggan setia serta menyebarkan konten digital berisi pesan positif," ungkap Reniati.

Selanjutnya, model bisnis selama era normal baru ini juga akan lebih berfokus pada legalitas, kompetensi, dan sertifikasi.

Reniati juga menyarankan lebih memperhatikan aspek kesehatan dan natural. Serta menggunakan teknologi buat pemasaran dan pembayaran digital, modal murah, inovatif, solutif, dan empati.

Beralih ke Penjualan Daring

Seperti kebanyakan pelaku UMKM lokal, Pemilik UMKM Durio Lita Elisa juga sempat merasa frustasi ketika pada Maret lalu, produknya dikembalikan toko oleh-oleh.

Padahal, produk makanan begitu rawan kedaluwarsa jika disimpan dalam jangka waktu lama.

"Itulah kami meminta nomor hp dari pelanggan, manfaatnya sudah kami rasakan," ungkap Lita berbagi cerita saat diseminasi laporan perekonomian provinsi (LPP) yang digelar Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung via daring, Rabu (8/7/2020).

Ia lalu mulai menghubungi pelanggan dan berjualan memanfaatkan media daring. Memang kebanyakan pelanggan tidak langsung beli, kebanyakan justru masih bertanya mengenai produk yang dijual.

"Akhirnya dengan kesabaran menjawab yang dipertanyakan dan memberi penjelasan, serta memberikan bonus tertentu, gratis ongkir dan diskon ternyata alhamdulillah kami masih bisa bertahan sampai sekarang," kata Lita.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved