Berita Belitung
Terkait Izin Keramaian Orgen Tunggal, Begini Kata Kapolsek Tanjungpandan
Kapolsek Tanjungpandan AKP Poltak Sintong T Purba menyebut mereka pada intinya tetap mendukung seluruh kegiatan yang menjadi kebijakan pemerintah.
Penulis: Adelina Nurmalitasari |
POSBELITUNG.CO, BELITUNG-- Adanya permohonan agar izin keramaian hiburan organ tunggal dari persatuan organ tunggal Belitung (Portubel), Kapolsek Tanjungpandan AKP Poltak Sintong T Purba menyebut mereka pada intinya tetap mendukung seluruh kegiatan yang menjadi kebijakan pemerintah daerah.
Untuk itu terkait izin keramaian, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
"Intinya kami mendukung dengan memperhatikan protokol kesehatan. Jadi kami juga tidak menutup pada rekan pekerja seni buat tidak bekerja," kata Poltak Jumat (17/7/2020) malam.
"Namun tetap kami mengawasi pelaksanaannya, agar tetap sesuai sebagaimana mestinya," tegasnya,
Setelah ini, pihaknya pun akan membicarakan lebih lanjut kepada persatuan organ tunggal itu terkait teknis pelaksanaan hiburan musik nantinya.
Keluh Kesah Pelaku Hiburan
Ucapan Ketua Persatuan Organ Tunggal Belitung (Portubel) Supriyadi begitu menggebu-gebu saat menyampaikan sambutannya pada malam kebersamaan pelaku seni dan komunitas musik.
Di acara yang digelar di Pantai Wisata Tanjung Pendam, Jumat (17/7/2020), ia tak segan menyampaikan keluh kesah para pelaku hiburan organ tunggal yang empat bulan tak manggung.
Kegiatan tersebut juga diselenggarakan setelah beberapa pekan lalu, kata dia, perwakilan Portubel sempat beraudiensi di rumah dinas Bupati Belitung.
Saat itu Bupati Belitung H Sahani Saleh menyarankan agar mengadakan malam perdana. Saran tersebut akhirnya mereka realisasikaan.
Ia menyebut, Portubel terbentuk tiga tahun lalu. Kini pun telah ada sekitar 100 organ tunggal yang tergabung.
"Namun akhir-akhir ini saya mendengar banyak organ tunggal tidak berjalan karena situasi saat ini karena tidak ada timah dan mata pencaharian. Waktu dulu orang-orang mencari timah hasilnya banyak, manggil musik, jadi pemain organ tunggal dipanggil," ungkap Supriyadi.
"Pada saat ini sudah empat bulan seluruh organ tunggal di Belitung tidak mengadakan kegiatan sebagaimana mestinya. Kemudian menyampaikan kepada saya mereka benar-benar, baik pemilik organ tunggal maupun kru seperti teknisi, pemain bahkan biduan tidak ada hasil, tidak ada rezeki," lanjut Supriyadi.
Bahkan ada yang punya kreditan motor lalu tidak mampu bayar, hingga kendaraannya ditarik.
"Saya sedih sekali, bagaimana keadaan begini," ucapnya.
Saat dia bahkan memohon kepada bupati dan Kapolres Belitung agar dalam kondisi saat ini diberikan izin mengadakan keramaian sehingga pelaku organ tunggal bisa kembali tampil.
"Memang bupati bahwa perizinan ada di polres, kami memaklumi, oleh karena itu nanti bisa memberikan solusi, masukan atau mengadakan pertemuan agar kiranya dalam situasi seperti ini sudah new normal, tinggal satu orang yang ada di rumah sakit, agar mereka bisa mencari nafkah sebagaimana mestinya," harap Supriyadi. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)