Selalu Telat ke Sekolah, Siswa Ini Ternyata Tak Cukup Uang untuk Naik Angkutan
Siswa perempuan ini tetap berangkat ke sekolah meskipun harus berjalan hampir satu kilometer selama tiga minggu terakhir.
Jalan Lebih 1,6 Km & Selalu Telat ke Sekolah, Siswa Ini Ternyata Tak Cukup Uang untuk Naik Angkutan
POSBELITUNG.CO - Kemiskinan bukanlah suatu alasan untuk tidak pergi ke sekolah, tapi justru sebaliknya menjadi motivasi bagi seorang siswa menengah derah Sabah, Malaysia untuk terus menimba ilmu pengetahuan.
Lebih menyedihkan lagi, gadis itu rela berjalan ke sekolah karena tidak ada cukup ongkos untuk melanjutkan naik mobil angkutan.
Kisah memilukan itu dibagikan oleh seorang guru di sekolah, Maisarah Hannan melalui postingan di akun Facebooknya baru-baru ini.
Menurut seorang guru konselor, ia menyadari bahwa murid perempuan itu sering datang terlambat sejak tiga minggu terakhir.
"Selama periode itu saya bekerja di pos siswa datang terlambat. Saya bertanya kepadanya mengapa terlambat, dia mengatakan dia berjalan. Ketika saya mendengar, saya sangat terkejut.
"Saya tahu rumahnya di mana, saya pernah pergi ke rumahnya empat, lima kali juga memberikan bantuan makanan selama Gerakan Kontrol Orde (PKP).
Berikut postingan Maisarah Hannan di akun facebook-nya.
"Ia dapat bertahan terlalu jauh sehingga harus berjalan kaki, kurang lebih 1,6 km. Jika dari pasar ke sekolah dalam 10 hingga 15 menit berjalan kaki," tulis sang guru.
Maisarah menjelaskan bahwa anak perempuan itu hanya diberi RM 2 atau sekitar Rp. 6.000 oleh ibunya sebagai ongkos untuk pergi dan pulang dari sekolah.
Dengan uang segitu, siswa itu akan menggunakan angkutan dari rumahnya dan berhenti di pasar 2 ½ kilometer yang harganya RM1 atau sekitar Rp 3000 sebelum melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke sekolah.
“Dari rumah ke pasar batu, ongkos busnya RM1. Untuk sampai ke sekolah, ia harus membayar 50 sen lagi tetapi uangnya tidak cukup karena RM1 yang tersisa untuk ongkos bus pulang.
"Dia bisa berjalan jauh, dia harus berjalan, setidaknya satu mil (1,6 km). Jika dari pasar ke sekolah dalam 10 hingga 15 menit berjalan kaki.
"Kalau pagi cuacanya dingin okelah, baru saja kembali pada siang hari sangat disayangkan, dia harus berpanas-panasan dari pasar batu 2½km sebelum naik bus untuk pulang," katanya.
Kegigihan anak kelima dari delapan bersaudara itu membuat Maisarah terpanggil untuk berbagi cerita di Facebook-nya.
