Pilkada Belitung Timur

Yuslih Ihza : ASN Harus Netral, Saya Masih Bupati Belitung Timur Sampai Nanti Februari

Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza menegaskan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemkab Beltim agar menjaga netralitasnya.

Penulis: Bryan Bimantoro |

POSBELITUNG.CO, BELITUNG--Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza menegaskan kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemkab Beltim agar menjaga netralitasnya.

Hal ini disebabkan oleh isu bahwa dirinya tidak bisa ikut kontestasi Pilkada Beltim 2020.

Ia mengatakan, sebelum ramai isu pilkada, banyak Kepala OPD yang mendampinginya saat ada acara di tiap kecamatan di Beltim. Saat ini, hanya beberapa saja yang masih loyal ikut dengannya.

"Saya masih Bupati Belitung Timur sampai nanti Februari, saya masih kepala daerah saat ini. Karena saya diisukan tidak ikut pilkada jadi mundur semua mereka. Ini kan tidak benar. Berarti ada ASN yang sudah berpikir kalau saya tidak nyalon buat apa ngikut-ngikut lagi. Saya tetap akan berusaha ikut kontestasi Pilkada Beltim 2020," tegas Bupati Yuslih kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (30/7/2020).

Ia melanjutkan, sudah ada aturan bahwa ASN harus menjunjung tinggi netralitas dalam dunia politik. Tidak boleh memihak dan menunjukkan keberpihakan kepada satu individu atau kelompok politik.

Yuslih juga menggarisbawahi akan mencatat nama-nama OPD yang 'hilang' saat ini sehingga ia bisa tahu mana yang benar-benar loyal terhadapnya.

"Saya tetap akan maju dalam Pilkada Beltim 2020. Siapa bilang saya tidak maju. Saya masih berusaha. Jangan ada isu saya tidak maju. Saya tegaskan saya belum memberikan estafet apapun kepada siapapun," tegas Yuslih.

Yuslih Ihza: Saya bukan Serakah

Pemberitaan terhadap Yuslih Ihza tidak akan mencalonkan lagi karena sudah memberikan tongkat estafet kepemimpinan, disanggah pria yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Belitung Timur itu.

Dia menilai pemberitaan tanpa konfirmasi pada dirinya langsung dan hanya sepihak dianggap menyudutkannya, apalagi Yuslih mengaku tetap akan turun pada Pemilihan Bupati dan wakil Bupati Belitung Timur 2020.

"Saya tidak pernah menyerahkan tongkat estafet kepada siapapun. Pernah ada pemberitaan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan tapi itu tanpa konfirmasi pada saya langsung, hanya statement sepihak," ungkap Yuslih kepada wartawan, Kamis, (30/7/2020).

Yuslih mengatakan, bila orang berpikiran apa alasanya dirinya untuk mencalonkan lagi sebagai Bupati Beltim, dan berucap serakah masih ingin jadi pemimpin, Yuslih tegaskan bukan itu alasannya.

"Bukan, saya bukan serakah. Pemahaman saya, saya memiliki pemilih pendukung tetap di Belitung Timur, yang sedih yang nangis banyak, saya tahu. mereka sampai bertanya kenapa saya tidak nyalon. Saya tidak mau mengecewakan mereka, sejak dua priode saya menjadi anggota DPR Provinsi dua periode dan Bupati Beltim mereka lah pendukung tetap saya," ucapnya.

Dia mengatakan, banyak statement dari pihak tertentu sudah mengklaim dirinya sudah didukung banyak partai, Yuslih mengucapkan dirinya sudah berusaha ke pusat, dan sudah mengkonfirmasi, dari banyak partai sepengatahuannya hanya satu partai saja.

"Statement ada, tapi belum ditandatangani atau belum menjadi surat rekomendasi, statement sama dengan ucapan seperti janji politik bisa iya bisa tidak. Bila berkaca melihat ke belakang ada kejadian, sudah jelas mendapat rekomendasi diusung dari partainya injury time berubah dukungannya berubah dibatalkan. Jadi yang telah mendapat rekomendasi jangan terlalu berbangga hati, kalau ada suatu permasalahan itu bukan harga mati bisa dicabut, sebelum tanggal 9 bulan 9 pendaftaran peta politik bisa berubah," ungkap kakak kandung Yusril Ihza Mahendra ini.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved