Kisah Keluarga Korban Tewas Akibat Ledakan di Beirut: Dia Dikhianati, Mereka Membunuhnya
Rasa sakit akibat ledakan itu masih terus membekas, di mana sang ibu mengungkapkan dia tidak akan bisa memaafkan orang bertanggung jawab.
Cerita Keluarga Korban Tewas akibat Ledakan di Beirut: Dia Dikhianati, Mereka Membunuhnya
POSBELITUNG.CO - Sudah hampir sepekan terjadinya ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020).
Hal itu juga dirasakan oleh keluarga korban ledakan di Lebanon, Sahar Fares.
Rasa sakit akibat ledakan itu masih terus membekas, di mana sang ibu mengungkapkan dia tidak akan bisa memaafkan orang bertanggung jawab.
Sahar Fares tewas dalam ledakan yang terjadi Selasa pekan lalu (4/8/2020), sebagai paramedis dalam tim pemadam kebakaran yang merespons laporan.
Kepada jurnalis Sky News, Alex Rossi, ibu Sahar sembari berusaha menahan agar air matanya tak meleleh menuturkan dia sangat kehilangan.
"Apa yang bisa saya katakan? Saya sangat kehilangan. Kami tentu akan bersenda gurau di rumah. Dia dan saudarnya akan tertawa. Ini kehilangan besar," ratapnya.
"Apa pun yang mereka lakukan di Lebanon, apa untungnya bagi saya? Putri saya pergi ketika usianya tengah dalam kondisi prima, 26 tahun," lanjutnya.
"Saya membesarkannya selama 26 tahun, hanya untuk melihatnya pergi dalam semalam. Apa yang bisa saya lakukan? Semoga Tuhan tak akan mengampuni pelakunya," kutuknya.
Dilansir Senin (10/8/2020), Sahar merupakan bagian dari tim respons cepat ketika kebakaran dilaporkan terjadi di pelabuhanBeirut.
Mereka tidak mengira, kebakaran itu bakal memicu ledakan hebat, yang dampaknya hampir sama dengan gempa bumi berkekuatan 3,3.
Saudarinya, Maria, menunjukkan beberapa foto udara, yang nampaknya diambil sebelum insiden di mana jenazahnya ditemukan.
Selain itu sebelum tewas, Sahar Fares sempat menelepon tunangannya, Gilbert Karaan, memintanya untuk tak khawatir ketika ledakan pertama terjadi.
"Sahar tidak akan kembali dan tinggal bersama kali lagi. Walau saya ingin memeluknya dan mengucapkan selamat tinggal, saya tak bisa," isak Maria.
Kakak ipar Sahar, Elie Makhlouf, berkata pemerintah Lebanonmenumpahkan darah adiknya, dan menuturkan mereka adalah pembunuh melalui tindakan korup mereka.
