Pemilu AS 2020 Bakal Ubah Kepemimpinan Global Hingga Peta Kekuatan Dunia
Masing-masing memiliki kekhawatiran tentang kesepakatan perdagangan yang diusulkan di antara negara-negara Pasifik.
Jepang, misalnya, berusaha menegakkan perdagangan bebas di Asia.
Semakin banyak negara yang membentuk pakta regional tentang keamanan dan lingkungan.
Yang lain berharap untuk menghidupkan kembali badan-badan internasional, seperti Organisasi Perdagangan Dunia.
Lebih dari tempat lain, Eropa telah mengakui tantangan kepemimpinan.
Tahun lalu, Komisi Eropa memutuskan benua itu harus mengambil peran geopolitik yang kuat.
Ini termasuk membentuk kekuatan militer Eropa untuk melengkapi NATO.
Mendefinisikan tanggapan Barat terhadap China, menetapkan aturan privasi untuk raksasa teknologi, dan mengangkat negara-negara Afrika untuk memperlambat migrasi.
Saat AS mengubah perannya, "Kami di Eropa dan terutama di Jerman perlu mengambil lebih banyak tanggung jawab," kata Kanselir Jerman Angela Merkel kepada Financial Times.
“Saya dipandu oleh keyakinan kuat bahwa situasi win-win solution terbaik terjadi ketika kemitraan yang menguntungkan kedua belah pihak dipraktikkan di seluruh dunia dan ide ini semakin mendapat tekanan, ”katanya.
Jerman berencana untuk mendorong reformasi institusi global, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa dan WTO yang dibantu oleh AS.
Inilah mengapa pergeseran global ini sangat penting:
Bahkan jika AS menarik diri secara parsial bahkan setelah pemilu, dorongan untuk mencerminkan nilai-nilai universal dalam pemerintahan global akan terus berlanjut.
Seperti negara adidaya, cita-cita yang ditanamkan oleh AS selama abad yang lalu memimpin sebanyak yang bisa dilakukan oleh negara atau orang manapun di dunia ini.
(Sumber: Serambi Indonesia)
Artikel ini telah tayang di SERAMBINEWS.COM dengan judul Pemilu AS 2020 Akan Mengubah Kepemimpinan Global, Ubah Peta Kekuatan Dunia
