Ahli Jepang Ungkap Asal Usul Varian Baru Virus Corona, Kekuatannya 2 Kali Lipat Paling Menular
Mengerikannya kapasitas penularannya hampir dua kali lipat virus corona, tepatnya 1,7 kali lebih kuat dari corona biasa
"Dengan kata lain, apabila vaksin tidak segera di suntikkan, maka akan muncul bahaya yang lebih besar lagi karena varian baru ini sudah muncul belum sampai 1 tahun perkembangan corona saat ini," paparnya.
Asam ribonukleat (ARN, adalah molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi, dan ekspresi gen.
BACA JUGA:
--> Negara di Eropa Ketakutan, Varian Baru Virus Corona Muncul, Apapun dari Inggris Dilarang Masuk
--> Setelah Arab, Israel Jadikan Indonesia Target Utama, Ngotot Hubungan Diplomatik Demi Rencana Ini
RNA dan DNA adalah asam nukleat, dan, bersama dengan protein dan karbohidrat, merupakan empat makromolekul utama yang penting untuk semua bentuk kehidupan yang diketahui.
Seperti DNA, RNA dirakit sebagai rantai nukleotida, tetapi tidak seperti DNA, RNA lebih sering ditemukan di alam sebagai untai tunggal yang melipat ke dirinya sendiri, daripada untai ganda berpasangan.
Organisme seluler menggunakan RNA duta atau messenger RNA, atau mRNA untuk menyampaikan informasi genetik menggunakan huruf G, U, A, dan C untuk menunjukkan basa nitrogen guanin, urasil, adenin, dan sitosin (bahasa Inggris: cytosine) yang mengarahkan sintesis protein spesifik.
Banyak virus mengkodekan informasi genetik mereka menggunakan genom RNA.
Beberapa molekul RNA berperan aktif dalam sel dengan mengkatalis reaksi biologis, mengendalikan ekspresi gen, atau merasakan dan mengkomunikasikan tanggapan terhadap sinyal seluler.
Salah satu dari proses aktif ini adalah sintesis protein, fungsi yang universal di mana molekul mRNA mengarahkan perakitan protein pada ribosom.
Proses ini menggunakan molekul RNA transfer atau transfer RNA, atau tRNA untuk memberikan asam amino ke ribosom, di mana RNA ribosomal atau ribosomal RNA, atau rRNA yang kemudian menghubungkan asam amino bersama-sama untuk membentuk protein.
"Dalam RNA tersebut ada 29 tempat yang berputar dan biasanya terjadi perubahan karena adanya virus setelah satu tahun.
Sedangkan varian virus yang baru ini belum satu tahun sudah mengubah RNA tersebut," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profesor Ken Osaka Sebut Varian Baru Berkembang 1,7 Kali Lebih Cepat daripada Corona,