Ekspor Ikan Kerapu dari Belitung Sekarang Ini Mencapai 24 Ton, Negara Tujuan Hong Kong

Terdata 24 ton ikan kerapu sekarang ini sudah diekspor ke Hong Kong. Puluhan ton tersebut terhitung dari bulan Januari - Maret tahun 2021.

Penulis: Disa Aryandi | Editor: M Ismunadi
Ist/dok Dinas Perikanan
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Firdaus Zamri dan Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, senin (9/12/2019) petang ketika menyaksikan ekspor ikan kerapu dari salah satu Keramba Jaring Apung (KJA) perairan Tanjung RU, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung. 

TANJUNGPANDAN, POSBELITUNG -- Terdata 24 ton ikan kerapu sekarang ini sudah diekspor ke Hong Kong.

Puluhan ton tersebut terhitung dari bulan Januari - Maret tahun 2021 dan dikategorikan kegiatan ekspor sekarang ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2020.

Peningkatan ekspor ini terjadi, lantaran sudah banyak permintaan dari negara tujuan, mengingat pasar dan restoran di negara tersebut sudah beraktivitas kembali.

"Sekarang ekspor tujuan ke Hong Kong, itu dari awal tahun ini sudah empat kali pengiriman, total nya ada 24 ton," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Firdaus Zamri kepada Pos Belitung, rabu (17/3/2021).

Kegiatan ekspor ikan kerapu ini, sempat mengalami penurunan lantaran pandemi covid-19. Sehingga membuat karantina wilayah diterapkan Hongkong menutup sejumlah pasar dan restoran.

"Sekarang kapal-kapal sudah masuk kembali, dan bisa singgah ke pelabuhan-pelabuhan untuk menjemput ikan kerapu. Ya bisa dikatakan sekarang ini sudah normal," ucapnya.

Ada kegiatan ekspor ini mulai kembali normal, kata dia, bisa mendorong pendapatan pembudidaya ikan kerapu di daerah.

"Karena pasar utama kerapu Belitung Hongkong, maka ketika mereka kembali membuka diri, kami siap melakukan pengirinan, karena stok kerapu di pembudidaya saat ini masih banyak dan tidak terjadi kendala," jelasnya.

Senada, Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Belitung Rekie Irawan mengatakan, pengiriman kerapu hidup menuju Hongkong kembali meningkat dibandingkan tahun lalu.

Dari segi harga, sangat stabil berkisaran antara Rp 80.000,- hingga Rp 110.000,- per kilogram (Kg).

"Sekarang bisa dalam satu bulan sebanyak dua kali pengiriman dan mudahan-mudahan meningkat terus. Untuk stok juga masih banyak di pembudidaya, itu mencapai angka antara 50 ton sampai 100 ton. Ini masig banyak karena banyam yang yidak dikirim karena pandemi itu," bebernya. (Pos Belitung/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved